Blurb
"Priaaa, pasienmu ngamuk tuh!"
Begitu kira-kira teman-teman sejawatnya selalu memanggilnya. Dan gadis itu akan menjawab dengan kalimat yang sudah ribuan kali ia utarakan sebagai bentuk protesnya.
"Ria aja, nggak pakai ‘P'," jawabnya dengan suara lantang lalu kemudian ngedumel dengan suara mirip lebah yang sedang mencari sekuntum bunga.
Dia adalah Pri Ria Budiantara. Hampir semua orang yang membaca atau mendengar nama itu bisa dipastikan salah paham dengan jenis kelaminnya. Iya, dan itu faktanya.
Gadis ayu keturunan Jawa sunda melayu yang tercatat sebagai dokter muda (Baca:coass-yang konon katanya sebagai kasta terendah) pada salah satu Rumah Sakit Pemerintah itu telah lama meninggalkan usia remajanya. Dan aneh apabila gadis secantik dia tidak mampu memikat lawan jenis meskipun oleh orang tuanya dianugerahi nama yang terdengar menggelitik telinga.
Dan pria beruntung itu bernama ‘Sandrio" singkatan dari nama aslinya yaitu; Sandra Rio. Pria dengan pesona diatas rata-rata itu juga salah satu dokter dengan sejuta talenta di rumah sakit yang sama dengan Ria.
Mulanya, Ria kira, dari namanya Sandra adalah seorang gadis kemayu lengkap dengan logat jawanya. Tetapi ternyata dia keliru. Pria yang tenar dengan panggilan ‘dokter San-san" itu ternyata seorang pria dengan penampakan ‘slimfit" luar biasa menggoda.
Terlalu slimfit untuk seorang dokter dengan aktivitas yang tentunya sangat berbeda dengan pria kantoran yang minim aktivitas berat.
Ya kerja dokter juga nggak berat-berat amat sih, tapi bayangin aja, berapa kali harus gonta ganti pakaian apabila pada hari itu ada operasi, belum lagi kalau ada pasien yang tiba-tiba harus dilakukan tindakan bedah minor. Dan sebagai dokter -tidak hanya dokter San-san- tindakan pertama sebelum memegang pasien adalah melipat lengan baju. Atau sebagian dokter memilih kemeja berlengan pendek.
Dan kalian tau, setelah terlipat baju itu tidak akan serapi semula, Ya, kan?! Apalagi setelah beraktifitas di dalam ruang operasi -selama minimal empat puluh menit- dengan kedua tangan bergerak aktif kesana kemari.Dan untuk dokter San-San berlaku pengecualian.
Terkadang sebagai kekasihnya, Ria sendiri heran. Bukannya tidak pernah menanyakan hal itu. Tetapi, Ria bosan setiap kali bertanya jawabannya selalu membuatnya mendesah panjang sebab kekasihnya selalu menganggap dirinya ingin mencontek ide cemerlangnya dalam berpakaian.