'Semua orang bahagia, lantas kapan aku akan memiliki kebahagiaan ku sendiri? Berjuang untuk mendapatkan kasih sayang papa seperti mencoba mencari jarum dalam tumpukan jerami, tak pernah ku temukan dan tak pernah ku dapatkan. Sebegitu sulitkah aku diterima? Atau memang papa tak ingin menerima ku'
_Serena Laviona Rahardian _
...
Stella menjadi murid baru di sekolah yang sama dengan Serena, satu sekolah heboh dengan kedatangan gadis itu pasalnya mereka tak pernah menduga jika saudara tiri Serena akan bersekolah disekolah yang sama.
Waktu berlalu sampai akhirnya tiba jam istirahat, dengan riang Stella berjalan menuju kelas Serena untuk menemui kakak tirinya itu dan mengajaknya untuk makan siang bersama.
Kedatangannya menarik perhatian Jordan yang sedari tadi fokus pada bukunya, sejenak netra laki-laki itu tertuju pada Stella sebelum kembali terfokus pada benda tebal dihadapannya.
Serena juga menyadari jika Jordan menatap adik tirinya itu tadi, tapi ia tak ingin ambil pusing dengan rasa penasaran yang ada.
"Kak Eren, ayo makan siang bersama" ajak Stella dengan senyum ceria yang terpatri di bibirnya.
"Lo pergi aja sendiri, gue nggak lapar" sahutnya ketus,
Tak terima dengan penolakannya, Stella masih bersikukuh untuk mengajak Serena makan siang bersama walaupun pada akhirnya tetap saja menerima penolakan.
"Jangan paksa gue, kalau gue bilang nggak mau ya nggak mau" ujarnya dengan nada suara yang sedikit meninggi, sepertinya mood Serena sedang tidak baik saat ini.
Stella akhirnya pergi setelah ditolak ajakannya oleh Serena, walaupun dalam hati ia merasa kecewa.
Setelah kepergian gadis itu, Aksa beranjak dari bangkunya dan berjalan mendekati Serena