'Orangnya menyebalkan, terkadang membuat ku marah dan kesal tapi lebih banyaknya membuat ku tersenyum. Benar ya, dalam dunia yang gelap pasti akan selalu ada secercah cahaya yang menerangi'
_Serena Laviona Rahardian_
🌻🎶🌻
Minggu 28 februari 2023
Pukul 07.00 am
  Serena masih terduduk diatas ranjangnya, ia menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Matanya terlihat lelah dan merah, yang menunjukkan dengan jelas bahwa gadis itu kurang tidur.
Tidak mungkin ia bisa tidur nyenyak setelah perdebatan semalam dengan ayahnya, pikirannya masih terganggu dengan kalimat yang diucapkan Seno padanya.
Tak...
Suara benda keras yang mengenai jendela menarik perhatian Serena, dengan langkah berat dan malas ia turun dari ranjang empuknya dan berjalan menuju balkon kamarnya untuk melihat apa yang terjadi.
"Woi, putri tidur bangun jangan tidur mulu ntar belekan lo..." suara familiar yang begitu keras, siapa lagi pemiliknya kalau bukan Aksa.
Laki-laki itu berdiri dengan kaki bersilang dan tangan yang bertengger di motor sportnya, begitu tampan dalam balutan kaos hitam dan jaket putih berpadu dengan ripped jeans-nya.
  Serena menatapnya dari atas, tatapan mata yang jelas terlihat begitu lelah seolah tengah memikul beban berat dipundaknya.
Aksa tahu ada sesuatu yang terjadi yang membuat gadis itu tidak baik-baik saja, Aksa mengisyaratkan agar Serena bersiap-siap dan merapikan diri untuk pergi keluar bersama.
"Gue malas, lagi nggak mau keluar" ujarnya yang dibalas ekspresi cemberut dan memelas di wajah Aksa, "ayolah, lo harus mau" ucapnya yang terdengar seperti permohonan daripada perintah.
Serena benar-benar tidak tahan saat melihat ekspresi memelas wajah Aksa yang terlihat seperti balita yang merajuk, "ok" satu kata yang berhasil membuat Aksa langsung tersenyum lebar.
  Tak ingin terlihat terlalu berlebihan, Serena hanya mengenakan pakaian kasual yang masih terlihat begitu sempurna ditubuhnya.
Setelah siap, ia langsung turun ke lantai bawah dan keluar dari rumah berjalan menghampiri laki-laki menyebalkan yang sedari tadi begitu setia menungguinya.
"Akhirnya lo mau juga jalan sama gue" Aksa berucap santai sembari menggerak-gerakkan alisnya, "terpaksa" sahut Serena yang mood nya masih belum begitu baik.
"Terpaksa juga nggak apa-apalah, yang penting kan lo ikut juga sama gue" ucap Aksa dengan senyum tipis yang tersungging di bibirnya, "ayo naik" katanya sambil memberikan helm untuk Serena pakai.