Jika anak di usiaku menghabiskan waktu dengan bermain,tapi tidak bagiku. aku pun juga tak pernah memperhatikan penampilanku banyak yang mengatakan aku ini gadis cupu karena kaca mata besar yang kupakai dan tak lupa rambut yang ku kepang setiap harinya. karena itulah aku dijuluki "Si Gadis Cupu"
Karena aku juga tak pernah memperhatikan penampilanku karena bagiku itu tidaklah penting yang terpenting bagiku bisa dapat uang untuk makan saja aku sudah bersyukur karena jika aku tak dapat uang setelah bekerja ,aku tak akan dapat jatah makan untuk itu aku harus bekerja keras pagi dan malam
Karena jika mengandalkan gaji jadi buruh cuci tidaklah cukup, untuk itu aku bekerja pagi sampe siang jadi buruh cuci dan untuk sore sampe malam aku bekerja di kedai kopi milik temanku.semenjak kematian ibuku ayahku telah menikah dengan seorang janda yang bernama "Riana Margareth"
yang tak lain dan tak bukan ialah yang akan menjadi ibu tiri ku , dan ia juga mempunyai seorang anak satu satunya dengan pernikahan yang sebelumya yang bernama "Diva Margareth"
sebelum kedatangan ibu tiri dan adek tiri ku kehidupan kami berdua tidak pernah kekurangan apapun , bahkan ayahku tiap bulan selalu mendonasikan sebagian kepada orang yang membutuhkan dan tak lupa Panti asuhan dan juga Panti jompo.
tapi semua itu berubah drastis ketika papa selalu memanjakan ibu dan adik tiri ku,karena mereka berdua mempunyai hobby selalu menghabiskan uang dan mengabur hambur kan uang tiap hari ,tak jarang aku selalu mengalah demi mereka berdua.
" Pah minta uang dong! ucap mama Riana"
Buat apa mah ! ucap papa
" Ya buat belanja dong pah? ucap mama Riana
"papah gak lihat apa di Butik langganan mama lagi ada Launching dress terbaru loh pah?"
"Mah sekarang papa mau tanya?
"Tanya apa pah?
"Uang sebanyak itu semua buat apa mah dan mamah kemana kan semua uang sebanyak itu?"
" hehe .... kemaren uangnya buat beli Berlian pah, karena kan mama malu sama teman Sosialita mama
"masak hiya si pah istri dari Perusahaan Kontruksi yang terbesar di kota ini Berliannya itu itu aja! kan mamah malu pah! ucap mama Riana
"Ya sudah nanti akan ku transfer sekarang aku mau mandi , mama siapin baju dan kopi papa
papa mau keatas dulu nemuin Reva.
Dilantai atas.......
"Reva sayang"
"Reva sayang"
"Reva sayang"
hiyaa?
"ehhh papa ... (sambil terkejut )
udah pulang sejak kapan pah?"
sejak tadi sayang kamu nya aja yang gak dengar
hehe...
maaf pah Reva lagi asik baca buku ( sambil meletakkan buku )
" Reva sayang boleh papa bicara sesuatu nak? tanya papa
" Boleh pah, mau bicara soal apa? jawab Reva
"Reva bahagia tidak dengan keluarga baru kita"
"Bahagia kok pah" (bohong Reva)
(Pah maafin Reva harus bohong karena Reva gak mau papa sedih gara gara sikap mamah dan adik,
maafin Reva pah)
" Syukurlah kalau Reva bahagia papa juga bahagia
karena bagi papa kebahagiaan Reva adalah yang utama bagi papa"
" jika Reva bahagia pasti papa akan bahagia, begitupun sebaliknya"
" iya pah..Reva sayang papa Love you pah " (sambil meluk)
" papah juga sayang Reva (sambil cium kening)
Dilain tempat.........
Pukul 08.00 Wib
sudah ada matahari yang terbit yang akan menyinari pagi ini .tapi tidak dengan pemuda yang satu ini ketika matahari sudah menyinari ia masih nyaman dengan dunianya ialah "Brian Johan Alexander" yang masih nyenyak dengan guling dan selimutnya
Bik inem"
" iya nyonya"
" Brian mana Bik?"
" kayaknya den Brian belom bangun nyonya''
"Apa astaga ??? (sambil menepuk jidat)
" Apa saya bangunkan saja nyonya?"
" Tidak usah bik"
biar saya saja biar kuberi pelajaran tuh anak biar kapok (sambil mikir).