Blurb
Kalau boleh jujur, aku tidak mau langsung menikah seperti yang diminta Ibu. Pertama, aku belum tahu bagaimana rasanya bekerja setelah lulus kuliah. Kedua, aku tidak yakin apakah ada laki-laki yang mau menerimaku setelah peristiwa itu ....
Jadi, ketika Mona Sensei bilang ada kesempatan untuk bekerja menjadi caregiver di Jepang, aku langsung menerima. Namun, jangan bilang-bilang, ya, aku berbohong dan memalsukan tanda tangan Ibu untuk surat izin.
Maka, di sinilah aku. Di Himawari roujin yang menampung beberapa lansia, yang salah satunya baru saja menghantam pipiku dengan kepalan tangannya dan meneriakku tolol karena kesalahan yang aku belum tahu. Ternyata, di sini pun aku tidak becus, seperti kata Ibu.
Menurutmu, lebih baik aku pulang saja dan mengubur mimpiku dalam-dalam, atau ...?