Fragmen
EMPAT
Yangrana terbangun ketika sayup-sayup terdengar suara orang-orang menyanyi. Ia menggeliat sejenak dan membuka mata, kemudian bangkit disertai bunyi derit ranjang kayu. Kamar dalam remang oleh nyala obor yang terpasang di dinding dekat pintu. Pada sebuah nampan di atas meja, sepiring madat dan segelas khomer sudah digantikan dengan botol-botol minuman yang tertata rapi. Juga sebuah gelas kecil.
Sebentar Yangrana melangkah menuju meja. Meraih botol minuman dan menuangkannya ke dalam gelas. Kemudian kehangatan terasa merayap di sekujur tubuhnya setelah menenggak minuman itu.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Pelayan itu datang dengan senyum ramah. Di tangannya terdapat sebuah kain terlipat.
“Tuan, pakailah baju ini,” katanya setelah meletakkan sepotong baju di punggung ranjang.
“Baju?!”
“Ya. Bukankah anda ingin agar saya mengantar anda berjalan-jalan?!”