Fragmen
DUAPULUHSEMBILAN
Perlahan Yangrana beranjak bangun dari tidurnya. Duduk di punggung ranjang. Sejenak ia mengedarkan pandangan matanya, memperhatikan keadaan kamar yang sama keadaannya dengan kamar sebelumnya. Kemudian menerawang.
“Dunia kecil,” katanya pelan.