Blurb
Lisbeth Tanuwiharja bukan Crazy Rich Asian. Setidaknya untuk ukuran Chin-Do, Chinese Indonesia. Setelah lulus kuliah dari Australia, Lisbeth kembali ke Jakarta untuk membuka bisnisnya. Ia cantik, pintar dan berasal dari keluarga berada. Masalah Lisbeth hanya satu, ia Tuli sejak lahir. Dibesarkan di keluarga Chinese totok, dikucilkan oleh Poponya (nenek dari pihak ayah) karena dianggap membawa sial, Lisbeth berusaha melawan stigma. Ia berjuang dengan membuka butik yang mempekerjakan penjahit-penjahit Tuli yang belajar di sekolah YST (Yayasan Sahabat Tuli), SLB bertaraf Internasional yang didirikan oleh keluarganya.
Ketika Lisbeth sedang sibuk dengan butiknya, muncul Bryan Lau, teman masa kecilnya yang hidup di bawah bayang-bayang kakak laki-lakinya, the perfect Chinese Son. Diremehkan oleh kakaknya, dirongrong supaya lekas menikah oleh mamanya, dianggap anak bawang oleh papanya, Bryan berusaha keras untuk memenuhi harapan keluarganya.
Akankah Lisbeth dan Bryan berhasil mengubah stigma yang melekat? Dapatkah Cinta menjadi jembatan dua dunia yang berbeda?
Semua kata Tuli di dalam Novel ini ditulis dengan huruf T besar, karena Tuli adalah identitas bukan aib yang harus disembunyikan.