Dunia Persilatan

Abel Adeline
Chapter #17

Bab 17. Oryon

Oryon menghembuskan nafasnya dengan kesal. Sekilas kau bisa melihat sedikit asap dan meski samar ada api kecil yang menyembur keluar, Darma agak khawatir kalau-kalau nantinya ia akan marah dan menyemburkan api dalam sekala yang besar dalam 'ruangan' gelang nya. "Ada banyak pakaian dan benda yang mudah terbakar di dalam sini, sebaiknya kau hati-hati" ucap Darma.

"Ma. . . maaf." Oryon tertunduk, entah mengapa ia merasa malu.

"Jadi, apa kau akan menceritakan kisahmu?"

"Kau tahu kami para naga memiliki ingatan yang sangat baik, kami hampir tidak pernah melupakan apapun. Oleh karena itu kejadian ini sangat berbekas, meski sudah terjadi kurang lebih 10 tahun yang lalu. Sedikit pengetahuan untukmu, dahulu kala manusia dan naga pernah hidup berdampingan. Namun seperti yang sudah kau tahu manusia sangat suka berkuasa, mereka ingin mengambil kuasa atas kami dan menjadikan kami senjata perang hingga para tetua naga dimasa lalu memutuskan untuk menghilang dari dunia luar dan mendirikan sebuah sarang yang amat tersembunyi."

"Di dalam sarang naga memang membosankan namun sangat tenang dan damai, disana yang hidup hanyalah para Naga dan berbagai binatang, tidak ada satupun manusia yang pernah terlihat. Namun hari itu ada seorang manusia yang tiba-tiba muncul entah dari mana."

"Kami sudah terbiasa hidup damai sehingga tidak mencurigai apapun dari manusia itu. Kami hanya membiarkannya berkeliaran bebas di dalam sarang sambil memantaunya dari kejauhan. Aku masih sangat kecil waktu itu, tidak ada pikiran apapun terlintas saat melihatnya.

"Ada seekor ular naga dewasa bernama Tarkin yang cukup terganggu dengan kehadiran sang manusia dan berusaha mengusirnya. Ia mencoba berbicara pada sang manusia namun manusia itu tidak mengerti dan mengabaikanya. Lama akhirnya Tarkin merasa kesal, ia akhirnya menyerang manusia itu dengan ekor dan cakarnya, banyak yang mencoba mencegahnya namun Tarkin adalah naga yang sangat kuat."

Sedikit membetulkan posisi duduknya, darma berdehem lalu berkata "Oryon, aku tidak bermaksud memotong, tapi apa kau akan menceritakannya dari awal?"

Oryon memandang Darma, "Ah maaf, apa kau tahu kalau salah satu keahlian para naga adalah bercerita?"

"Benarkah?" Darma tidak tahu bagaimana harus bereaksi.

"Oh baiklah, aku akan mempersingkatnya sedikit." Oryon melanjutkan ceritanya. "Singkatnya Tarkin dan sang manusia akirnya bertarung, sangat mengujukan ternyata manusia itu sangat sakti dan kuat, bahkan sangat kuat melibihi Tarkin. Tarkin berhasil di kalahkan dan bahkan terbunuh."

"Hal ini tentu saja memicu kemarahan semua tetua naga, dan akhirnya terjadi pertempuran antara manusia itu dengan para naga. Entah bagaimana akhirnya kami berhasil memukul mundur manusia itu dan iapun pergi meninggalkan sarang naga. Para tetua khawatir kalau manusia itu akan kembali dengan membawa teman-teman atau bahkan pasukan dan memutuskan untuk segara meninggalkan sarang."

"Diluar dugaan ternyata manusia itu kembali dengan banyak sekali pasukan dengan sangat cepat seolah memang pasukannya telah menunggu sejak lama di suatu tempat yang tak jauh dari sarang kami. Para naga lari ketakutan, pasukan yang dibawa manusia itu sangat terlatih dan bergerak cepat, aku tidak yakin berapa naga yang mereka berhasil tangkap waktu itu, yang pasti aku adalah salah satunya. Waktu itu aku hanya naga kecil yang bahkan belum bisa menyemburkan api. Sangat mudah bagi mereka menangkapku, aku di masukan kedalam sebuah kandang raksasa dengan jaring-jaring perak."

"Entah bagaimana ceritanya aku berakhir ditangan seorang pendekar bernama Ilzabu." Tubuh Oryon bergetar saat menyebut namanya. "Dari sana aku tahu kalau mereka adalah bagian dari sebua kelompok besar bernama Bukit Iblis. Ilzabu sedang melatih tubuhnya dengan elemen api, ia melakukan berbagai macam hal padaku . . ."

Oryon berhenti sebentar, Darma dapat merasakan ada getaran saat Oryon mulai menceritakan bagian ini. Naga menarik nafas mencoba menenagkan diri sebelum akhirnya melanjutkan ceritanya. "Itu adalah 10 penyiksaan tiada akhir, seperti yang kau tahu tubuhku dapat memulihkan diri sendiri, namun pada saat itu justru adalah hal yang paling aku benci. Karena begitu seluruh tubuhku sudah sembuh, aku tahu pria itu akan kembali dan melakukan hal mengerikan itu."

"Setelah itu setiap hari aku mencari kesempatan untuk kabur, namun tidak pernah ada kecuali hari itu." Nada bicara Oryon menjadi semakin tenang. "Mereka memasukan seorang anak baru untuk menjagaku bernama Tri, mengejutkan mereka bisa mendapatkan gadis muda yang sangat baik hati. Tri merawatku dengan sangat baik dan aku bisa merasakan ia perduli denganku. Lama ia disana akhirnya aku tahu ternyata Tri juga adalah seorang tawanan, disana aku menjadi sangat kesal."

"Kami berdua berusaha merencanakan untuk kabur, dua kepala memang ternyata menghasilkan usaha dan hasil berbeda. Hari itu Tri berhasil menculi kunci penjaga dan kami berhasil melarikan diri." Sang naga tiba-tiba berhenti lagi.

"Apa yang terjadi?" Darma mulai merasa iba, ia sedang menebak-nebak apa kejadian selanjutnya.

Jika 'ruangan' tidak begitu gelap, mungkin Darma akan menyadari kalau ujung pelupuk mata Oryon mulai lembab dan akhirnya mengeluarkan sedikit air mata. "Penjaga mereka bereaksi dengan sangat cepat, kami memiliki waktu yang amat sedikit. Tri menyadari kalau ia memperlambat gerakanku, dan entah apa yang dilakukan mereka padaku hingga aku tidak bisa terbang tinggi, ia tiba-tiba saja melompat dari punggungku dan menyuruhku lari."

"Jadi kau lari?"

Lihat selengkapnya