Dunia Suka Bercanda

Ariadi
Chapter #5

Manusia Tak Pernah Sejalan


Terlalu ego memaksakan diri menjadi apa yang kita inginkan

Hingga kita lupa bahwa ada yang lebih berhak di perjuangkan.













“Sudah tenang saja, aku sudah bawa dia ke sini. Jangan salah dia orang bodoh pasti tidak akan mengerti jika kita permainkan. Jika kau melihatnya kau juga pasti akan terpukau, tubuhnya kekar, wajahnya juga lumayan tampan.” sayu-sayu Gayung mendengar Guntur berbicara. Ia yang sejak tadi tidur terbangun oleh suara Guntur yang sebenarnya tidak keras, Guntur sangat hati-hati saat berbicara.

“Baik, besok aku akan mempertemukanmu dengan dia. Saat ini dia sedang tidur sangat pulas. Tidak akan, kau tidak akan kecewa melihatnya besok.” Guntur seakan berusaha meyakinkan seseorang di seberang sana. Senyumnya seakan sangat bangga dan begitu bahagia.

“Baik besok jam sembilan pagi aku akan menemuimu di tempat biasa.” Guntur mengakhiri percakapannya itu dengan seseorang di seberang sana, ia kembali memperhatikan Gayung yang saat ini sudah pura-pura tidur lagi. Sebenarnya dalam hati Gayung kini penuh akan tanda tanya, apa yang di sembunyikan Guntur padanya. Apa pekerjaan Guntur, dan mengapa setiap ia bertemu seseorang di sekitar rumah Guntur seakan banyak mata memandang iba dan berbisik-bisik seakan mengasihaninya.

Bahkan ia masih terngiang seorang kakek berbicara padanya. “Jangan tinggal di rumah ini Nak, bergegaslah pergi. Orang di rumah ini tidak baik.” ujar kakek itu sebelum ia dipanggil seseorang untuk menjauh dari Gayung. Namun Gayung tak ada pilihan meski hatinya mulai merasa bimbang ia tetap berada di rumah itu, bahkan keesokan paginya Gayung juga ikut Guntur untuk bertemu seseorang.

“Yung hari ini ikut aku ya!” ujar Guntur yang sedang mengeringkan badannya dengan handuk. Gayung hanya mengangguk mengiyakan, sejak tadi Gayung hanya duduk sembari membersihkan beberapa sampah yang berserakan di rumah itu. Gayung sama sekali tak mengeluarkan baju-baju dari dalam ranselnya. Ia masih penuh rasa kecemasan, ia juga berpikir bagaimana jika kakek itu benar bahwa Guntur orang yang tidak baik.

“Ya sudah cepat mandi dan kenakan pakian terbaik kau Gayung, kau harus terlihat tampan dan gagah.”

“Sebenarnya kita mau kemana Tur? Kenapa aku harus menggunakan baju bagus dan terlihat tampan?” Gayung memberanikan dirinya untuk bertanya, ia tak ingin ada salah paham.

“Kau pergi ke kota untuk sukses kan? Maka ikutlah aku, ada seseorang yang akan membantumu menjadi orang sukses.” Mendengar itu hati Gayung langsung bahagia, seketika ia lupa perkataan kakek itu.

Lihat selengkapnya