Dunia Tersembunyi

Hiday atrum
Chapter #1

Dunia Tersembunyi (DT)

Dunia Tersembunyi (DT) 

Rosman tinggi berkulit putih salju dengan semburat biru melayang menuju panggung setinggi lutut. Ia mengenakan jubah ungu yang terbelah; bagian dalamnya tertutup jenggot putih lebat yang menjuntai hingga pinggang. Dengan penutup kepala masih terpasang, ia berdiri di hadapan 1.708 anak berusia sembilan hingga dua belas tahun—bertelinga panjang, bermata biru, berambut putih, dan berkulit seputih salju bersemu biru.

Pria tua itu menapak papan panggung dengan langkah tegap seperti panglima, meski usianya telah mencapai tiga ratus tahun. Saat penutup kepalanya dilepas, telinganya yang memanjang ke atas terlihat, serupa dengan anak-anak yang duduk memenuhi aula berlantai rumput manila dan beratap langit semata.


Di aula berdiri menara tinggi, diapit gedung merah bata berbahan batu alam dan kristal merah. Sebagian atapnya terbuat dari emas berbentuk limas. Tempat ini adalah markas para penyihir penjaga, tempat mereka menimba ilmu sihir. Mereka menyebutnya Gedung Tua. Gedung itu dikelilingi pagar besi karasani—besi yang dapat memanjang sendiri—dan dijaga dua pria berwajah hewan, golongan Sulmen: besar dan menakutkan. Namun, meski sederhana, pria tua di atas panggung itu lebih ditakuti seluruh penghuni tempat ini.

Pria itu adalah Madin Wikel. Di depan murid-murid baru, ia mulai bercerita.

“1.980 tahun yang lalu adalah awal cerita yang membawa kita tinggal di tempat aman ini. Sejak saat itu, kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian, dan makanan tak perlu lagi kita pikirkan. Kita bebas. Setiap tumbuhan dan makanan di sini bisa kalian ambil sesuka hati. Meski nanti kalian harus mengabdi selama empat puluh tahun sebagai penyihir penjaga Kerajaan Han, kita semua senang melakukannya—karena itu tanggung jawab kita. Hari ini, tidak ada pelajaran sihir. Aku hanya akan bercerita tentang sejarah yang tidak boleh dilupakan: sejarah Dedi dan Putri Ermaya.”

Lihat selengkapnya