Blurb
"Dinda!" Panggil Gus Azmi.
"Iya Gus," Najwa senang Gus Azmi masih memanggil Dinda pada dirinya.
"Bakar surat ini sekarang, mataku sakit membacanya!" Perintah Gus Azmi sambil menaruh sepucuk surat dimeja.
"Baik Gus," Najwa mengambil surat tersebut dan ternyata surat dari Najwa. Gus Azmi menaruh korek api disampingnya dan memberi isyarat Najwa agar segera membakar surat tersebut.
"Maafkan saya Gus," batin Najwa.
Najwa pun bergegas membakar surat tersebut.
Cinta yang unik dan tulus. Mungkin kah akan berakhir dalam ikatan suci pernikahan? Sedangkan mereka hidup dalam dunia yang berbeda. Seorang santri dan putra Abah yai.