Benar, pagi-pagi sebelum bel madrasah berbunyi ada panggilan dari kantor untuk santri yang melanggar jam malam. Najwa yang belum sempat mandi karena baru memasak di ndalem setelah sholat subuh tadi langsung disambut histeris oleh Eli.
"Najwaaaaaa..., bagaimana ini..., kita dipanggil...." Rengek Eli yang sudah rapi memakai sragam madrasah nya.
"Masak iya...?" Ucap Najwa tidak percaya.
"Sekali lagi panggilan santri putri yang semalam melanggar jam malam segera ke kantor..., lantai dua...!" Suara mikrofon kantor madrasah.
"Tu kaaaaannnn...." Eli kembali histeris.
"Bagaimana ini..., aku belum siap sama sekali..., mandi aja belum...." Terang Najwa.
"Sudahlah...,gitu aja kamu. Pokok pakai kerudung rapi.... Keburu dihajar kita nanti kalau tidak segera datang...."
"Ya udahlah...." Jawab Najwa pasrah bergegas ke kantor.
*Di kantor madrasah*
"Assalamualaikum...."
"Waalaikumsalam..., masuk...." Jawab Gus Azmi masih sibuk dengan kitab nya.
"Jadi, kalian yang sudah melanggar jam malam kemarin?" Gus Azmi duduk masih belum melihat dua santri didepannya.
"Iya Gus...," jawab Najwa dan Eli gemetar.
"Kalian tau kan aturan pondok selama ini..., bahwa siapapun yang masih ramai diatas jam 12 maka akan di takzir?" Jelas Gus Azmi.
"Maaf Gus..., Najwa santri baru..., jadi belum mengerti...." Terang Eli spontan.
"Hey..., kenapa aku yang jadi mangsa...." Batin Najwa sambil mencubit Eli. Eli pun nyengir menahan sakit.
"Najwa?"
Mendengar nama itu Gus Azmi langsung menatap santri yang ada didepannya.
"Santri baru?"