Agustus 2015
Eliana: Ada satu titik dimana kita bisa hidup bersama. Tapi titik itu berada di dunia lain, di dunia yang tidak nyata adanya.
Tama: Kita tidak akan pernah tahu jika tidak mencoba.
Eliana: Jangan mengingkarinya, mas. Kita telah berusaha, kamu telah berusaha keras membuatku puas akan rayu dan janji manis tanpa ujung.
Tama: Bertahanlah sampai kita sama-sama bisa melihat ujungnya.
Tama: Aku tidak ingin hanya menjadi orang yang penuh rayu dan janji tanpa bukti.
Eliana: Tidak apa mas, bukan salahmu jika aku tersipu malu dan mulai menaruh hati dan harapan.
Eliana: Aku pergi karena hidupmu dan hidupku tidak lah sama.
Tama: Apa maksudmu?
Eliana: Mas, kamu adalah bintang, sedangkan aku adalah penghuni bumi. Butuh lebih dari sekedar pesawat luar angkasa untuk menyatukan kita. Aku tidak akan pernah layak untukmu.
Eliana: Tidak ada satu pun dari keluargaku yang layak memilikimu dalam hidup kami.
Eliana: Kamu akan baik-baik saja jika hanya ada satu penghuni bumi yang menghilang.
Tama: Jangan beralasan seperti itu, aku tahu apa yang membuatmu ragu seperti ini.