Dua hari kemudian, aku dan Desiree sudah berada di depan papan pengumuman hasil tesnya. Kami berdua berusaha mencari celah untuk masuk ke barisan depan untuk bisa melihat hasilnya dengan lebih jelas. Namun, betapa kagetnya diriku saat melihat sepasang mata indah yang sedang menatap ke arahku dari jarak yang cukup dekat ketika berusaha menerobos masuk antrian. Aku berhenti sekejap saat menyadari cowok bermata tajam yang sepertinya baru saja selesai melihat papan pengumuman itu sedang berusaha untuk keluar dari kerumumunan dan tak sengaja bertatapan sekilas denganku. Kemudian, Desiree yang sudah lebih dulu berada di depanku tiba-tiba menarik lengannku untuk segera mengikutinya. Betapa bahagianya kami saat melihat nama dan skor kami terpampang dengan keterangan memenuhi syarat untuk masuk jurusan yang kami pilih yaitu Psikologi. "Wah, akhirnya kita lolos juga ya, Meth!", seru Desiree sambil memelukku dengan erat. "Iya, semoga kita bisa sekelas nanti," sambungku tak kalah antusias. Setelah itu, kami mulai mencari info untuk mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.