Beberapa waktu kemudian, aku sudah mengikuti masa orientasi di kampusku dengan Desiree. Kami harus mengikat rambut dengan warna pita sesuai jurusan kami. Selain itu, kami ditugasi membawa beberapa makanan dan barang unik sesuai permintaan panitia. Aku sampai harus menginap di rumah Desiree untuk mempersiapkan tugas dan juga berangkat bersama pagi-pagi sekali. Kali ini kami harus meminta tanda tangan para senior dengan melakukan tugas khusus terlebih dahulu seperti bernyanyi, menjawab teka-teki bahkan menirukan suara-suara aneh. Aku dan Desiree kebagian jatah untuk merayu kakak senior laki-laki dengan kata-kata gombal untuk mendapatkan beberapa tanda tangan sekaligus. Bukan Desiree namanya kalau tidak berhasil menaklukan hati para senior dengan gaya dan jurus andalan kata-kata manisnya itu sehingga kami menyelesaikan tugas dengan cukup cepat. Saat jam istirahat kami menghabiskan bekal makanan unik yang kami bawa sebagai tugas harian. "Wah, ternyata cukup melelahkan juga ya hari ini," ujar Desiree sambil menghabiskan bekal makanannya. "Iya, tapi untung ada kamu, Des. Kalau nggak pasti aku udah kerepotan tadi waktu sesi minta tanda tangan senior," ujarku sambil berterima kasih padanya. "Tenang aja! Selama ada Desiree, semuanya pasti beres," sambungnya sambil menutup kotak bekalnya yang sudah kosong. Aku hanya tersenyum simpul membalas perkataannya.