Echoes Between Us

Elaris Septembre
Chapter #2

The Eldiora

Langit Eldiora pagi itu diselimuti kabut tipis, seperti kota yang enggan bangun terlalu cepat. Lucas menyetir dalam diam. Jari-jarinya mengetuk kemudi elektrik dengan ritme lambat, mengikuti alur jalan melayang yang membelah bangunan kaca rendah dan pepohonan bertenaga surya yang bergoyang pelan tertiup angin buatan.

Semua di kota ini bergerak pelan, tenang. Bahkan lalu lintas terdengar seperti bisikan.

Sudah hampir sepuluh tahun sejak ia meninggalkan Orion. Di sana, suara mesin dan cahaya neon tak pernah tidur. Orion adalah kota yang hidup dalam percepatan—terlalu tinggi, terlalu cepat, dan terlalu terang. Di mana waktu terasa seperti perlombaan yang tak pernah selesai.

Ia ingat bagaimana suara mesin dan cahaya tak pernah padam di sana, bagaimana setiap detik seperti ditakar, dan ruang terasa sempit meski kota itu menjulang tinggi. Orion mungkin kota impian banyak orang, tapi bagi Lucas.

Eldiora tidak se-ambisius itu. Canggih, ya—dengan sistem kota pintar yang bekerja nyaris tanpa celah, kendaraan hening, dan bangunan yang hidup mengikuti cuaca. Tapi di balik semua itu, Eldiora tahu cara menjadi tenang. Kota ini memberi ruang. Untuk bernapas. Untuk lupa. Untuk memulai ulang.

Lucas melirik ke sisi jalan. Seorang pria tua duduk di halte, ditemani robot kecil yang memijat pundaknya dengan sabar. Di Orion, pemandangan seperti itu akan terlihat ganjil, terlalu lambat. Tapi di sini, itu biasa. Normal.

Suara dari earset-nya menyela ketenangan.

“Luc, jangan lupa. Kita ada meeting dengan Isaac siang ini,” ujar Danny, dengan nada setengah cemas khasnya.

Lucas tidak menjawab segera. Ia menurunkan sedikit volume musik dari sistem mobilnya, lalu menatap jalan di depannya.

“Aku ingat,” katanya pelan. “Setelah dari tempat Albert, aku langsung ke sana.”

“Yakin kamu nggak lupa jadwal sendiri? Kamu kayaknya lebih sering diskusi sama Zoe daripada aku akhir-akhir ini.”

Lucas menghela napas pelan, nyaris tak terdengar. “Zoe tidak suka mengatur-atur hidupku.”

Danny terkekeh. “Itu benar. Tapi Zoe nggak dibayar buat jadi asistenmu. Dia cuma... sahabat berbulu yang lebih sabar dari aku.”


 **


Beberapa menit kemudian, mobil listrik hitam milik Lucas meluncur dengan tenang menuju kantor Albert. Kendaraan itu bergerak nyaris tanpa suara—kabin senyap, roda menyatu sempurna dengan permukaan jalan magnetik. 

Autonomous seri T2000 miliknya memang tak semodern mobil bertenaga listrik lainnya yang ada di Orion. Dimana mobil-mobil di sana sudah banyak versi terbarunya. Lebih mutakhir dan dilengkapi fitur auto pilot. Kebanyakan merupakan seri S dan dan edisi terbatas yang bisa terbang layaknya drone raksasa, melintasi jalur udara di zona trial tertentu. Tak ada setir, tak ada pedal. Yang tersisa hanyalah algoritma dan arah.

Tapi satu hal tetap sama: setiap mobil memiliki asisten AI-nya.

Lihat selengkapnya