Echoes Between Us

Elaris Septembre
Chapter #10

Unknown Protocols

Setelah beberapa hari penuh diskusi intens dan sesi kerja yang seakan tak punya jam akhir, Lucas mulai benar-benar merasakan kompleksitas proyek SEED. Bukan hanya soal struktur dan estetika—tapi filosofi yang hidup di baliknya. Proyek ini bukan sekadar rumah, tapi organisme arsitektural yang dimaksudkan untuk berpikir, merespons, dan mungkin... mengingat.

Setiap detail—dari pemilihan material, algoritma sensor, hingga integrasi AI—menuntut presisi yang nyaris obsesif. Isaac telah berkali-kali meminta mereka menyusun ulang desain, seolah setiap lapisan arsitektur adalah percikan jiwa yang harus dibentuk ulang dengan lebih dalam.

“Sepertinya kita benar-benar nggak akan pulang dalam waktu cepat, ya?” gumam Danny sambil menyandarkan punggung ke kursi, menatap layar holografik berisi peta tiga dimensi bangunan dan pemetaan dinamis. Suaranya letih, tapi juga terpesona.

Elysia, duduk di sampingnya, tablet transparan di pangkuannya, tersenyum tipis. “Aku rasa paman Isaac punya definisi waktu yang sangat... fleksibel,” katanya, separuh bercanda. “Kalau soal detail teknis, dia bisa lupa kalau hari sudah berganti.”

Lucas mengangguk setuju, pandangannya masih terpaku pada tampilan layarnya, “Dan ini baru tahap dua. Isaac bahkan belum menyetujui semua blueprint-nya.”

Sunyi menyusup sebentar, sejenak membekukan ruang kerja yang dipenuhi cahaya kebiruan. Tapi kemudian Lucas bersuara lagi, lebih pelan. Suaranya seperti seseorang yang sudah memikirkan kalimat itu selama berhari-hari.

“Sepertinya aku harus menyampaikan kabar buruk pada Albert.”

Danny menghela napas dalam, berat. Ia tahu apa yang dimaksud. “Dia nggak bakal suka.”

Elysia menoleh, sedikit penasaran. “Albert… vendor yang awalnya kamu tunjuk?”

Lucas mengangguk. “Ya. Tadinya fase konstruksi awal akan dipegang oleh timnya. Tapi aku baru tahu soal The Living Chamber .. aku rasa kita ga butuh kontraktor lagi untuk proyek ini.”

Ia mengusap pelipisnya yang berdenyut. “Lagi pula sebagian dari sistem SEED terhubung langsung ke penyimpanan neural. Isaac bersikeras hanya tim internal bersertifikasi penuh yang boleh akses. Titik.”

Elysia menunduk pelan, lalu mengangguk. “Kalau soal itu... aku paham kenapa dia bersikeras.”

Lucas menarik napas. “Masalahnya, Albert dan timnya sudah investasi waktu, riset, dan sumber daya. Aku harus menyampaikan ini tanpa membuatnya merasa... dibuang.”

“Aku rasa dia akan mengerti,” ujar Elysia, meskipun suaranya terdengar seperti harapan, bukan kepastian.

Lihat selengkapnya