Echoes Between Us

Elaris Septembre
Chapter #19

The Forgotten Face

Udara pagi menyelinap masuk lewat jendela kecil yang terbuka setengah. Lucas duduk sendiri di ruang observasi sebelah timur. Di hadapannya, jendela lebar menampilkan langit Orion—terlalu biru untuk pagi hari, terlalu bersih seolah kota ini tak pernah mengenal debu sejarah.

Ia tak tahu kenapa, tapi sejak semalam, kepalanya terasa... lebih hening dari biasanya. Bukan kosong—melainkan hening, seperti ruangan besar yang sedang menunggu tamu penting.

Tangannya memainkan hologram yang menampilkan jejak saraf memori, tapi pikirannya melayang ke potongan informasi yang menghantuinya beberapa hari ini:

Data kematiannya di The Living Archive.

Kata-kata dari Bibi Madeline di rumah lamanya.

Dan Tree of Memory—daun-daunnya, kilauannya... serta visual samar yang sempat muncul malam itu.

Sepasang mata. Suara tawa seorang anak kecil. Kenangan itu tidak asing, tapi juga bukan miliknya.

Ia belum tahu siapa pemiliknya. Tapi satu hal ia yakini—ia sedang melihat sesuatu yang seharusnya tidak tertanam di dalam dirinya. Dan jika bukan miliknya…

 ...kenangan siapa yang sedang menyusup ke dalam kesadarannya?

Beberapa meter dari sana di waktu yang sama...

Di dalam kamar Isaac, bau antiseptik bercampur samar dengan aroma kayu tua. Ruangan itu hening. Terlalu hening. Bahkan nafas pun seolah enggan bersuara.

Elysia berdiri di ambang pintu, menggenggam bagian dalam baju hangatnya seperti seseorang yang tak tahu harus meletakkan hatinya di mana.

Isaac duduk bersandar di tepi ranjang. Bahunya lebih sempit dari yang Elysia ingat. Matanya sayu, wajahnya tirus, dan kulitnya pucat. Garis-garis kelelahan memahat wajahnya hingga tak asing… tapi juga begitu menyakitkan.

Wajah itu. Itu wajah Ibu. Dan… Eleanor.

“Paman Isaac,” suara Elysia pelan, namun tak bergetar. Ia masuk, duduk di kursi di samping ranjang. Jarak mereka hanya sehelai napas.

“Kita harus bicara,” katanya. “Aku... perlu tahu segalanya. Kali ini, aku sudah dewasa, Paman.”

Lihat selengkapnya