Echoes Between Us

Elaris Septembre
Chapter #20

The Second Bloom

Langkah Elysia menggema lembut di lorong menuju ruang kerja utama. Lantai dingin dan cahaya pagi yang menyusup dari langit-langit kaca menciptakan nuansa seolah dunia baru sedang menunggu untuk dibuka. Di tangannya, chip kristal berdenyut pelan—seolah memikul rahasia yang lebih besar dari yang bisa dijelaskan dengan data biasa.

Di ruang tengah, Lucas duduk membisu di depan layar holografik. Tatapannya kosong, seperti menatap sesuatu yang sudah lama tenggelam. Celia memutar ulang simulasi SEED, sementara Danny sibuk mencoret-coret mind map digital dengan frustasi sambil setengah tertidur.

Mason berdiri di dekat jendela besar, menatap siluet fajar Orion yang terasa terlalu damai dibanding kenyataan mereka.

Elysia tidak banyak bicara. Ia hanya meletakkan chip itu di tengah meja. Cahaya biru menyala seperti jantung yang terbangun dari koma.

“Itu.. Liminal Sky Room?” Celia menghentikan pekerjaannya.

Elysia mengangguk. “Paman Isaac menyerahkannya padaku. Tapi sistemnya belum stabil. Aku butuh bantuan kalian untuk memperbaikinya.”

“Aku memang punya tujuan pribadi. Tapi aku yakin, kalau kita bisa membuatnya berhasil dan bisa digunakan dengan aman dan terkendali, teknologi ini akan sangat membantu banyak orang,” lanjutnya.

Lucas akhirnya bersuara. Dingin, tapi ada sesuatu yang retak di dalamnya. “Kau yakin?”

“Aku harus.” Pandangan Elysia menyapu seluruh tim. “Ada sesuatu yang harus kutemukan. Tapi aku tidak bisa sendirian.”

Danny mengangkat bahu. “Kami bukan ilmuwan seperti Isaac… tapi mungkin kami bisa jadi lebih dari itu.”

Mason dan Zack hanya bertukar pandang dan mengangguk.

“Kalian urus bagian dalamnya,” kata Mason. “Aku jaga perimeter digitalnya.”

“Tak masalah. Aku suka mengeksplor teknologi baru,” Zack berkata dengan acuh namun bersemangat secara bersamaan.

Lucas berdiri. “Aku mungkin bisa membantu untuk mereview ulang semua arsip Liminal dari storage lama. Zack, kau masih simpan neuron-mapping?”

Danny mencibir pelan. “Dengan kamu turun tangan, aku yakin bahkan kenangan semengerikan apapun bisa terasa kayak tur galeri seni.”

Celia menambahkan, “Aku akan bantu sambungkan Tree of Memory ke Liminal, memastikan jalurnya stabil.”

Lihat selengkapnya