EDELWEIS UNTUK ERDEN

Pushi
Chapter #2

EPISODE 2

Sahabat!!!

Menurut Adel sesuatu hal yang sangat berharga dihidupnya selain keluarga dan tentu saja Erden, sang pemilik hati.


Kedua sahabatnya adalah tenpat berkeluh-kesah dan berbagi segala hal yang ia rasakan dan alami.


Ya, bisa disebut saudara walaupun tak ada ikatan darah diantara mereka.


Usapan lembut Adel rasakan pada kedua bahunya "Mending udah deh Del, gua tau rasanya sakit dan stop sakitin diri lu sendiri!!" nasehat Sandra.


"Gua gak bisa, lu tau kan mencintai adalah sebuah rasa tanpa rencana, yang gak akan bisa kita tebak akan berlabuh pada siapa" jeda Adel sambil menarik nafas dalam meredakan sesak yang menghimpit dadanya.


"Dan lu pasti tau bahwa gua sangat mencintai Erden, bahkan jika gua harus mengorbankan segalanya termasuk jantung gua hanya untuk buat dia bahagia gua siap melakukannya" 


"Apaan sih Del, ngaco deh kalau ngomong" sahut Nina jengkel dengar jawaban Adel yang menurutnya ngaco.


Mata Adel berkaca-kaca menatap arah kepergian Erden beserta rombongannya tadi.


"Gua yakin Del, suatu saat lu akan bahagia. Lu adalah cewek tertulus yang pernah gua kenal dan ketulusan lu inilah yang akan mengantarkan lu menuju ke kebahagian yang sesungguhnya bukan kebahagian semu seperti ini" kata Sandra dalam hati sambil menatap lekat Adel.


"Ck. Kenapa suasananya jadi melow gini sih mending sekarang kita masuk 5 menit lagi udah bel nih, apalagi habis ini waktunya Bu Habibah" kata Nina memecah keheningan.


"Eh iya bener juga, yaudah yuk masuk sebelum Bu Habibah sampai kelas kalau gak bisa-bisa kita diusir gak boleh ikut pelajarannya" tiga serangkai itupun pergi terburu-buru menuju kelas mereka.


"Eh tunggu deh" ditengah jalan tiba-tiba Sandra menghentikan langkah dan membuat langkah kedua sahabatnya ikut terhenti.


"Gua lupa, tadi Bu Habibah chat katanya beliau gak masuk karena sakit" dengan watadosnya Sandra berkata sambil terengah-engah karena barusan habis lari-larian dengan kedua sahabatnya.


"Apa?" 


"Ck. Kenapa lu gak bilang dari tadi sih kan kita gak perlu lari-larian kayak gini" protes Nita geram menatap Sandra yang menampilkan muka tak berdosanya.


"Ya, maaf kan gua lupa. Maklumlah manusia kan tempatnya salah dan lupa" cengir Sandra sambil menatap polos kedua sahabatnya membuat mereka tak tega jika harus memarahi Sandra lagi.


"Udahlah, toh dia kan gak sengaja" kata Adel sambil menepuk pelan bahu Nita yang masih menatap Sandra dengan tatapan permusuhan.


Nita pun menarik nafasnya dalam meredakan kekesalannya.


"Udah-udah! Mending kita ke kelas aja, ada tugas juga kan? Mending kita cepet selesein" mereka bertiga pun berjalan santai ke kelas tak seperti tadi yang terburu-buru.


...


Jam pulang sekolah pun tiba, saatnya anak sekolah pulang begitu pun dengan Adel dan kedua sahabatnya.


Lihat selengkapnya