Edelweiss

Musim semi
Chapter #8

Rahasianya (4B)

Malam minggu ini Adel tengah bersiap untuk berangkat ke pesta ulang tahun Raya, Raya ini adalah pacar Kelvin. Di lihat dari undangan yang Kelvin kirimkan untuknya tempo hari, sepertinya ulang tahun Raya cukup mewah. Raya sendiri memang seorang model jadi tidak heran jika ia mengundang beberapa teman-teman artisnya untuk datang sebagai bintang tamu.

Adel menggulung rambut panjang nya itu keatas hingga menyisakan sejumput rambut di sisi wajahnya, ia juga memakai riasan yang terlihat natural. Adel bukan tipe gadis yang menyukai make up bold ia hanya memoles sedikit wajahnya agar tidak terlihat pucat, setelah memastikan rambutnya sudah rapih. dipakainya anting di kedua telinganya, anting mutiara itu menampilkan kesan elegant di wajahnya.

Setelah itu Adel berdiri ia sedikit melihat ke belakang tubuhnya, memastikan gaun berbahan chiffon berwarna Lilac yang berpotongan A-line sepanjang mata kaki, itu memberikan kesan ramping di tubuhnya.

Malam ini Adel akan pergi bersama dengan Rayhan karna Rangga tidak bisa menemaninya, cowok itu bilang ia sibuk menyiapkan beberapa materi karna senin besok Rangga akan mengisi seminar di sebuah universitas yang ada di Bali.

Atensinya kemudian teralihkan oleh HP nya yang bergetar, itu telfon dari Rayhan. Buru-buru Adel mengangkat telfon dari sahabatnya itu.

“Halo, Ray. Lo dimana?”

“gue udah di bawah nih, turun ya," ucap Rayhan, sedetik kemudian sambungan telfon itu terputus begitu saja.

Adel langsung keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga berwarna cream berbentuk melingkar menuju lantai 1 rumahnya, rumah Adel memiliki 3 lantai dengan lantai paling atas terisi dengan ruang olahraga dan juga ruang karaoke, lantai 2 di isi oleh kamar Adel, Alin, Nugi dan juga kamar kedua orang tua mereka. Hanya lantai satu yang memiliki permukaan lantai menyatu membentuk sebuah lingkaran utuh.

Lantai 2 nya membentuk pondasi berbentuk huruf O, menyisakan sebuah lubang di bagian tengah rumah yang di isi oleh sebuah grand piano putih di lantai dasar, keseluruhan rumahnya di hiasi oleh warna emas, putih dan cream. memberikan kesan klasik yang hangat.

Di lihatnya Adel lekat-lekat, mata Rayhan bahkan enggan berkedip karna melihat gadis yang ia cintai itu tampak cantik dalam balutan gaun berwarna Lilac. ia sendiri sudah rapih, tampan dan tampak semakin menawan dengan tuxedo berwarna ungu tuanya.

Pesta ulang tahun Raya memang bertema royal purple. baik Adel maupun Rayhan juga tidak mengerti kenapa Raya memilih warna ungu sebagai tema ulang tahunya yang notabene nya warna itu sudah di cap sebagai warna janda.

“Gila lo cantik banget sih, Del. Gue sampe lupa cara berkedip,” ucap Rayhan takjub, Dia sama sekali enggak gombal, itu ungkapan tulus dari hatinya.

“Lebay banget lo ah. Gue emang selalu cakep, udah deh buru kita jalan. Kelvin udah berisik banget di grup,” kata Adel, diliriknya Alin yang masih bungkam terduduk di sofa sebelah Rayhan berada.

“Dek, Kakak pergi dulu ya. Gak lama kok, kamu gapapa kan sendirian?”

Alin hanya bungkam, gadis itu justru langsung melenggang pergi menuju lantai 2 kamarnya, tanpa mengucapkan sekata pun. Adel hanya bisa meringis sembari meremas clutch yang ada di tangannya.

“Dia cerita sama gue, kakinya akhir-akhir ini sakit. Mungkin karna itu juga mood nya jadi berantakan,” ucap Rayhan, dia tahu persis bagaimana hubungan Adel dan Alin. Itu semua karna Alin yang sering cerita padanya. Rayhan memang pendengar yang baik untuk Alin.

“Dia cerita banyak sama lo ya, Ray?”

Rayhan mengangguk “nanti gue ceritain sambil jalan, yuk?” Rayhan memberikan lengannya untuk Adel gandeng, mereka memang datang sebagai pasangan malam ini. Karna pesta ulang tahun Raya di wajibkan membawa pasangan.

Dan Rayhan mengajak Adel untuk menjadi pasangannya, sementara Kikan akan datang bersama dengan Vernon. Di perjalanan Rayhan banyak bercerita soal Alin, mulai dari kesehatan gadis itu, bagaimana Alin di kampus sampai tentang Alin yang masih berkeinginan untuk kembali ballet.

Tidak terasa akhirnya keduanya itu sampai Mercedez yang Rayhan dan Adel tumpangi itu akhirnya tiba di parkiran gedung hotel Mulya, keduanya pun langsung masuk ke dalam ballroom hotel Mewah itu. Yang di pikirkan Adel malam itu, acara ulang tahun Raya lebih menyerupai sebuah resepsi pernikahan.

Terlalu mewah untuk di sebut acara ulang tahun baginya, ballroom hotel itu tampak di padati ribuan orang. Mulai dari dari kalangan model, artis hingga band ternama. Semua orang tampak berpakaian warna ungu dimana-mana, ruangan megah itu tampak di penuhi pilar-pilar khas kerajaan romawi kuno, dengan berbagai sulur tanaman menjuntai mengelilingi pilar. Berbagai gradasi ungu di tampilkan dalam bentuk lembaran kain yang di bentuk sekian rupa.

Keduanya langsung menyambangi Raya dan Kelvin yang tengah menyambut beberapa tamu yang datang, Raya tampak cantik dan anggun luar biasa dengan dress berwarna verra-wang nya yang bergradasi ungu. Adel sangat mengingat betul bagaimana Kelvin meminta bantuan bunda Rachel untuk mendesain dress itu khusus untuk ulang tahun Raya.

Di sebelahnya Kelvin juga tampak tampan dengan tuxedo ungu dan dasi kupu-kupu berwarna ungu tua, dan sapu tangan ungu yang tersampir di saku tuxedo yang cowok itu kenakan. vest nya berwarna ungu setingkat lebih tua dari pada dasinya.

“Raya, happy birthday, wish you all the best,” doa Adel untuk Raya, kedua gadis itu saling menyalami satu sama lain dan memeluk.

thank a lot, Adel. udah nyempetin datang ke sini. by the way kalian datang berdua?” tanya Raya, mata gadis itu menyipit menggoda Rayhan dan Adel yang nampak serasi di matanya.

Lihat selengkapnya