Setelah mengirimkan pesan pada Alin bahwa ia membatalkan rencana mereka untuk pergi ke pernikahan Cressie, Rayhan langsung memasukan ponselnya ke dalam saku baju OKA miliknya. Malam ini ia harus ikut bersama tim bedah laparoskopi¹.
Biarlah nanti ia bilang sendiri ke Cressie jika ia ada operasi mendadak malam ini sampai tidak sempat menghadiri acara pernikahannya. Baru saja ia ingin bersiap-siap untuk ke ruang operasi, tiba-tiba saja langkahnya berhenti ketika ia mendengar sekelebatan obrolan para suster muda di nurse station.
Suster-suster itu membicarakan tentang seorang mantan idola yang di temukan tewas di taman apartemen nya, polisi menduga saat ini mantan idola itu bunuh diri karena stress. Ia jadi teringat oleh salah satu pasien dokter Jo, dokter Jo juga memiliki seorang pasien dari kalangan idola.
Karena sudah terlanjur penasaran akhirnya Rayhan mundur demi bertanya siapa idola yang suster-suster itu maksud.
“Permisi, ah kebetulan ada kamu Dina. Coba sini sebentar.” Dina ini suster yang sudah lumayan akrab dengan Rayhan. Dina pun langsung menghampiri Rayhan begitu ia memanggilnya.
“Ada apa sih, dok. Manggil-manggil?”
“Kalian lagi ngomongin siapa?” tanya Rayhan to the point.
“Cielah dokter Rayhan mau ikut gosip juga nih?” ledeknya.
“Ck,” Rayhan berdecak dan memutar bola matanya malas. “Gak, sih. Saya cuma mau tau aja kayanya kalian asik banget ngobrolnya.”
“Oalah, itu loh, dok. Mantan idol dari girl grup La'Fleur di temuin meninggal di taman apartemen nya. Baru dugaan sih katanya bunuh diri, tapi ya ini kabarnya baru lagi. Ada cowok yang ngaku-ngaku saudara kembarnya minta jenazah Thalitha di autopsi karena si saudara kembarnya ini ngerasa banyak yang janggal sama kematian saudaranya. Terus ada salah satu idol juga yang ngasih kesaksian sebagai orang terakhir yang Thalitha hubungin, tapi masih di sembunyikan identitasnya,” jelas Dina panjang lebar.
“Ta..Thalitha?” ia sedikit terkejut, gadis itu berakhir strategis ini. “Berarti kasus nya belum selesai? Berarti ini baru dugaan kan kalo dia bunuh diri?”
Dina mengangguk, “gitu sih dari beritanya. dokter Rayhan nih fanboy nya ya?”
Rayhan menggeleng dengan cepat “bukan, udah sana kamu balik kerja. Jangan banyakan ngobrol.”
“Yee.. Tadi nanya gimana sih, dok,” Dina menggerutu, dan kembali ke nurse station sementara Rayhan membeku di tempatnya.
Rayhan masih kaget mendengar berita barusan, jadi gadis malang yang pernah ia jumpai beberapa kali itu harus berakhir dengan cara seperti ini? Jika ini benar kasus pembunuhan, dokter Jo bisa menjadi orang penting di dalam kasus ini juga. Seperti yang ia ketahui jika dokter Jo adalah psikiater yang sering di datangi Thalitha.
Thalitha pasti bercerita bagaimana ia bisa mengalami trauma dan penyakit mental sebanyak itu. Lamunan Rayhan kemudian terpecahkan karena tepukan pelan di bahunya oleh rekan tim bedah laparoskopinya malam ini.
---
Setelah membaca pesan singkat dari Rayhan, kedua bahu Alin merosot. Ia sudah menyiapkan penampilan sebaik mungkin untuk mendampingi Rayhan menghadiri acara pernikahan mantan kekasihnya itu.
Karena ada operasi dadakan terpaksa rencana mereka batal, Alin mau tidak mau harus berganti baju kembali dengan baju rumahannya. Baru saja ia membuka walk in closet nya tiba-tiba saja perhatiannya itu jadi teralihkan karena ketukan pintu kamarnya.
“Alin,” panggil Adel dari luar kamarnya.