Edelweiss

Musim semi
Chapter #56

Silih Berganti (28B)

Setelah tahu jika kedua orang tua Adeline ada di Bali, Ayah dan Bunda langsung mengadakan pertemuan. Mereka akan membahas hubungan Rangga dan juga Adeline, kedua pasangan Suami Istri itu sengaja tidak membicarakan hal ini di rumah.

Bunda mengajak kedua orang tua Adeline untuk bertemu di resort miliknya, mereka akan berbicara di private room resort ini. Sampai hari ini pun Rangga belum pulang, Rayhan juga baru mengabari Ayah dan Bunda jika ia akan menemani Rangga di villanya.

“Sebenarnya ada apa Dimas, Rachel. Kalian sampai mengadakan pertemuan di private room seperti ini?” tanya Mbak Saras.

“Mbak, maaf kesannya terburu-buru buat ngasih tau berita ini. Tapi saya rasa memang enggak bisa di tunda lagi, ini soal anak-anak kita.” kali ini Ayah yang mewakili Bunda untuk menjelaskan semuanya. Semalam Bunda sempat drop dan sesak nafas, tapi paginya Bunda ngotot untuk ikut dalam pertemuan ini.

“Anak-anak? Ada apa sama mereka, Dim?”

Sebelum menjelaskan semuanya ke kedua orang tua Adeline, Ayah sempat menoleh ke arah Bunda lebih dulu. Setelah melihat Istrinya itu memberi anggukan kecil barulah Ayah menjelaskan semuanya.

“Rangga dan Adeline, Mbak.”

Mbak Saras mengangguk, ia menunggu Ayah melanjutkan kata-katanya.

“Rangga melamar Adeline,” lanjut Ayah, yang membuat kedua orang tua Adeline itu kaget hingga tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, “Tanpa sepengetahuan saya dan Istri saya, mereka dekat. Kami pikir mereka hanya dekat sebagai teman, tapi ternyata keduanya menyimpan perasaan lebih dari itu. Rangga cerita sama saya, mereka sempat liburan ke Jogja sekitar 2 bulan yang lalu. Dan Rangga melamar Adeline di sana.”

“Dimas, apa kamu gak kasih tahu kalau Adeline Adiknya? Gimana Rangga dan Adeline bisa memiliki hubungan lebih?” sentak Ayah dari Adeline itu.

“Mas, tenang dulu. Saya sudah menjelaskan ini ke Rangga begitu kami tahu gadis yang dia lamar itu Adiknya. Rangga juga sudah menjauhi Adeline, tapi kami juga minta tolong sama Mas dan Mbak untuk memberi tahu soal ini dengan Adeline. Saya rasa Mbak dan Mas lebih berhak memberi tahu putri kalian,” jelas Ayah.

Terdapat sirat kekecewaan di wajah kedua orang tua Adeline itu, mereka tidak menyangka jika anak-anak mereka memiliki hubungan yang sudah sangat jauh seperti itu. Yang Daddy dan Mommy tahu selama ini hanyalah Rangga, Rayhan, Adeline dan Alin berhubungan layaknya saudara. Tidak ada perasaan yang tumbuh di antara mereka.

“Maafin saya Mbak karena saya enggak kasih tahu Rangga soal ini. Soal dia dan Adel bersaudara,” lirih Bunda.

“Rachel, ini bukan salah kamu aja. Ini juga salah kami, seharusnya sebelum kami membiarkan Adeline dan Alin pindah ke Bali. Kami harus memberitahu dulu siapa kamu, Dimas, Rangga dan Rayhan. Jadi kesalahpahaman ini tidak terjadi.”

“Ini pasti nyakitin mereka banget,” Ayah dari Adeline itu mengusap wajahnya dengan gusar. bingung bagaimana cara menjelaskan ini semua pada putri sulungnya itu. Terlebih Adeline sedikit keras kepala.

“Tolong kasih pengertian ke Adel pelan-pelan, Mbak. Terakhir saya bertemu dengan Adel kemarin pun, dia kelihatan hancur banget waktu sadar Rangga menghindarinya. Sekali lagi kami minta maaf,” ucap Ayah lirih penuh penyesalan.

Malamnya begitu mereka sedang makan malam bersama Mommy dan Daddy akan memberi tahu soal hubungan Rangga dan Adeline. Mereka juga akan menjelaskan kenapa Adeline tidak boleh menyimpan perasaan lebih pada Rangga.

Makan malam hari ini cukup hening, Mommy, Daddy, Adeline dan Alin seperti larut pada pikirannya masing-masing, Alin dan Adeline bahkan terlihat murung dan tidak nafsu makan. Tidak ada Nugi di sana karena Nugi sudah berangkat ke Jakarta untuk menyelesaikan masalahnya dengan agensi yang menaunginya itu.

Adel dan Alin juga tidak banyak bicara lagi, ah. Lebih tepatnya Alin yang mulai menjauhi Adeline kembali setelah mengetahui fakta jika Rayhan memang menyukai Kakaknya itu.

“Alin, maaf ya Mom sama Dad enggak bisa hadir di hari wisuda kamu, Nak. Tapi Mom dan Dad benar-benar bangga sama hasil yang kamu dapatkan. Ngomong-ngomong, kamu sudah ada rencana untuk melanjutkan sekolah seni kamu?” tanya Mommy membuka obrolan di antara mereka.

Lihat selengkapnya