"Ibuk nggak cemburu?"
Dari ambang pintu Kamel menatap ibunya yang sedang sibuk mengeluarkan banyak pakaian dari dalam lemari. Ia berkacak pinggang dengan ekspresi yang terlihat sangat marah. Dengan tatapan tajam yang masih mengarah pada ibunya, gadis itu memasuki kamar membawa sebuah buku dan bersila di atas kasur. "Buk," panggilnya sekali lagi.
Tak ada sahutan dari sang ibu, wanita paruh baya dengan wajah sendu itu masih saja fokus pada aktivitasnya. Hari ini keluarga mereka memang sangat sibuk karena harus mempersiapkan kepindahan untuk esok hari. Setelah kelulusannya, kedua orangtua Kamel memutuskan untuk pulang kampung ke tanah kelahiran sang ibu, Yogyakarta. Kamel ingin sekali melanjutkan kuliahnya di daerah istimewa itu, dan niatnya pun hanya ingin menyewa kamar kos saja di sana. Namun, bapak dan ibu tidak mengindahkan keinginannya. Dengan alasan bahwa dia adalah seorang perempuan baru gede yang akan bahaya jika tinggal sendirian di kota orang, maka hadirlah ide untuk sekeluarga pulang ke sana.
"Buuuk." Kali ini Kamel memanggil dengan nada merengek manja, membuat sang ibu menoleh kaget dengan sikap Kamel yang tak pernah mau dimanja.
"Cemburu apa, sih, nduk?"