"Kak Chan..."
Chandra menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya saat ia mendengar namanya dipanggil oleh seseorang, ternyata Jane yang memanggilnya. Jane berlari kecil menghampiri Chandra.
"Kenapa Jane? Ada yang gangguin kamu?" Tanya Chandra saat Jane sudah berada dihadapannya.
Jane menggeleng. "Kakak sibuk banget sekarang, sampe kita gak pernah main bareng lagi." Ujar Jane dengan nada yang seolah-olah sedang marah.
Chandra terkekeh lalu mengelus kepala Jane lembut. "Maaf ya Jane, kelas 3 ini emang lagi sibuk-sibuknya. Kan sebentar lagi kakak harus nyiapin buat UN sama buat masuk perguruan tinggi, jadi kakak gak bisa main sekarang-sekarang ini."
"Trus kapan kita jalan-jalan lagi?"
"Hmm... Nanti ya. Kakak janji deh kalo kakak udah gak sibuk nanti kita jalan-jalan. Oke?"
Jane menghela nafasnya, dengan terpaksa ia menganggukkan kepalanya.
"Dra kok lo masih disini? Ayo cepetan kita ke ruang osis, si Fira udah ngamuk tuh gara-gara anak-anak pada gak on time." Ujar Surya yang tiba-tiba datang.
Chandra mengangguk, sebelum pergi ia mengelus rambut Jane. "Kakak pergi dulu ya. Kalo ada yang ganggu kamu, bilang ke kakak ya..." Setelah mengatakan itu, Chandra pergi meninggalkan Jane.
~•~•~•~
"Kenapa sih lo Jane? Cemberut mulu." Omel Alya ketika melihat Jane yang masih mengerucutkan bibirnya sejak pagi.
"Kesel gue Al... Kak Chan tuh sekarang sibuk mulu."
"Wajar kali Jane, dia kan udah kelas 3. Sebentar lagi lulus. Ya pasti dia lagi sibuk sibuknya lah, apalagi dia juga ketos kan."
Jane berdecak kesal. "Tau ah sebel." Jane mengalihkan pandangannya keseluruh penjuru kantin yang tampak ramai karena saat ini memang masih jam istirahat.
Tiba-tiba senyum Jane muncul, dan hal itu membuat sahabat-sahabatnya menyerit bingung.
"Kenapa lo? Tadi aja cemberut, sekarang tiba-tiba senyum-senyum, kesurupan lo?" Tanya Randy yang dibalas pukulan kencang dari Jane. "Sembarangan lo kalo ngomong! Gue lagi ngeliat pangeran noh!" Tunjuk Jane yang membuat mereka semua mengikuti arah tunjukan Jane.
Disana ada Erga yang tengah membaca bukunya sendirian dengan kedua telinga yang disumpal dengan earphone. Bukan hanya Jane yang memperhatikannya, tapi juga seluruh siswi yang ada di kantin juga sedang memperhatikannya.
Erga memanglah sangat tampan dan memiliki pesona yang luar biasa memikat. Selain itu ia juga siswa tercerdas di sekolah ini, dibuktikan dengan ia berhasil memberikan piala kemenangan padahal ia belum lama masuk ke sekolah ini.
Banyak perempuan yang sudah sering kali mencoba menarik perhatiannya, namun Erga tetap memasang wajah datar yang menjadi ciri khasnya.
"Gue sih ya pengennya kalo gak dapet kak Chan, ya dapet Erga juga gapapa." Ujar Jane dengan wajah berharapnya, sontak sahabat-sahabatnya terkekeh geli melihat wajahnya.
"Masalahnya nih Jane, mereka mau gak sama lo."
Jane mendengus kesal. "Sumpah ya Al, lo tuh berbakat banget ngancurin imajinasi orang."
"Oiya Al, kejuaraan Taekwondo lo jam berapa besok?" Tanya Tio.
"Mulainya jam 10, tapi kalian harus dateng jam 9an biar dapet bangku yang depan. Harus dateng! Awas kalo kalian gak dateng!"
"Iya... Iya... Tapi janji Al, kalo lo udah gak kuat jangan dipaksa."
"Iya Bramantio..."
"Sore ini lo bisa ke Dream Night?" Tanya Kevin sembari memakan somay nya.
Alya menggeleng. "Kayaknya gak deh, gue harus istirahat buat tanding besok."
"Oke."
Ting.
Ting.
Ting.
"Hape lo bunyi Ran." Ujar Kevin sembari menunjuk ponsel Randy yang menyala, menandakan adanya notifikasi yang masuk.
"Biarin ajalah. Paling juga Bella. Bentar lagi dia juga telfon."
Benar saja, tak lama kemudian ponsel Randy menyala bersamaan dengan tulisan...
Incoming Call
Bella
Answer | Decline