Hari ini keberangkatan Ara menuju tempat tinggalnya yang baru bersama Ayah dan ibunya. Gadis itu tersenyum lagi kemudian segera masuk ke dalam mobil ayahnya. Belum sempat berangkat, bayangan Delvin dari kaca mobil ayahnya terlihat, menampilkan pria itu yang tengah berlari ke arahnya. Ara segera turun dan menghampiri sahabatnya tersebut.
“Ara, dengerin aku. Aku gak akan nyerah dan akan terus jatuh cinta sama kamu. Aku gak peduli kamu balik menyukaiku atau enggak, yang penting aku tahunya aku suka kamu. Jangan dorong aku lagi, biarin aku suka kamu. Mulai sekarang aku akan lebih menunjukkan rasa sukaku ke kamu, jadi gak ada kesempatan buat kamu menyuruh aku mundur atau menyerah. Aku akan pastikan kalau kamu bakalan jatuh cinta sama aku.” Ucap Delvin panjang lebar membuat Ara terkekeh pelan.
Gadis itu mengangguk kecil kemudian tersenyum menatap Delvin.
“Kalau gitu, aku akan tunggu. Aku tunggu kamu datang dan mengganggu hidupku lagi. Aku tunggu kamu membuatku jatuh cinta sama kamu. Aku juga akan mengawasimu, sejauh mana kamu mampu membuktikan ucapanmu.” Ujar Ara masih dengan senyum di wajahnya.
“Jadi, kamu ngasih aku kesempatan? Serius?! Arabella kamu ngasih aku kesempatan?! Akhirnyaa!!” pria itu reflek memeluk erat Ara
“Delvin, putri Om jangan dipeluk-peluk sembarangan.” Teguran Ayah Ara membuat Delvin melepas pelukannya sembari menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
“Aku pastiin, aku bakal buat kamu suka sama aku kali ini.” Ucap Delvin pelan yang dianggukki oleh Ara.
“Aku berangkat dulu, ya? Kamu baik-baik. Aku tunggu” ujar Ara sembari melambai kecil kemudian kembali masuk ke dalam mobilnya.
Gadis itu menatap Delvin yang melambaikan tangan melalui kaca mobil ayahnya. Senyumnya mengembang saat kembali mengingat ucapan Delvin tadi.
Aku akan membuat kamu jatuh cinta sama aku.
Ara tidak sabar menunggu waktu itu. waktu dimana ia jatuh cinta kepada Delvin.