Hari itu Olling dan saudara-saudaranya kembali dari mollaut dengan membawa banyak barang-barang belanjaan yang dibeli di negeri-negeri di pantai laut. Barang-barang ini adalah kebutuhan hidup mereka selama setahun dan juga kebutuhan untuk persiapan Bura' melahirkan. Monamak atau perahu besar mereka yang bernama Pakuh Bullan meluncur cepat di sungai Duhung dikayuh oleh ratusan Jihpon Desa' (budak belian) mereka.
Karena kesaktiannya, Uhit Miou tahu kalau Olling akan datang pada hari itu. Diapun segera turun ke pangkalan ditepi sungai untuk menyambut kedatangan mereka. Perutnya juga agak besar seperti orang hamil. Padahal perutnya itu besar dikarenakan menelan bermacam-macam barang, dari binatang, batu, tumbuhan, manusia dan lain sebagainya sewaktu dia datang ke rumah Olling dan mengusir Bura’ beberapa Bullan yang lalu.
Olling sudah sangat rindu dengan isterinya, sehingga sewaktu Pakuh Bullan sudah merapat ke tepi pantai dan sudah ditambatkan pada Somuhak atau tali induk bagi tali-tali perahu di pangkalan, maka Ollingpun langsung meloncat ke pantai. Baru saja Olling turun dari Pakuh Bullannya dan menginjakan kakinya di pantai, Uhit Miou tiba- tiba berkata;
“Olling, ada nyamuk Ucang di keningmu.” Katanya seraya menepuk kening Olling, mengatakan ada nyamuk yang berbintik putih di kening Olling. Padahal sebenarnya dia menyihir Olling dengan kata-kata; “dalam penglihatanmu, saya adalah isterimu Bura’. Tidak ada keraguan di hatimu.”
Meskipun begitu sakti mandraguna dan pilih tanding, dikarenakan kerinduannya akan isteri yang telah lama ditinggalkannya, Olling jadi tidak waspada sehingga tanpa dia sadari Uhit Miou pun berhasil menyihir dirinya. Seperti yang dikehendaki oleh Uhit Miou, maka dalam pandangan Olling, Uhit Miou ini adalah Bura’, isterinya.
Sewaktu Uhit Miou mau menepuk kening saudara-saudara Olling yang lainnya seperti Tingang, Komandai dan yang lain-lainnya mereka tidak mau. Mereka segera meloncat menjauh, karena dalam keadaan yang waspada, maka mereka bisa mengenali Uhit Miou sebagai seekor raksasi yang jahat.
“Tidak perlu! Di keningku tidak ada nyamuk Ucang!” Kata mereka sambil meloncat menghindar. Sebab dari jauh mereka sudah melihat apa yang terjadi dengan Olling. Mereka menyadari kalau itu bukanlah Bura’, ipar mereka. Tapi raksasa bernama Uhit Miou, si raksasi perempuan yang jahat dan pemakan manusia. Mereka mencoba mengingatkan Olling.
“Okai (Abang) Olling!” Bisik mereka. “Itu bukan Bura’!”
Tapi hal ini malahan membuat Olling mempelototi mereka. Mereka jadi tersadar, jika Olling sudah di bawah pengaruh Uhit Miou. Dan jika mereka memaksa mengingatkannya, berarti mereka harus siap menghadapi kemarahan Olling yang bisa saja mengajak mereka berduel dan mereka menyadari tidak akan ada yang bisa menang melawan Olling. Bahkan Ollibng lah satu-satunya yang mampu mengalahkan Uhit Miou jika dirinya tidak dalam pengaruh sihir Uhit Miou..
Sesampai di dalam rumah sebenarnya Olling jadi heran melihat keadaannya. Dalam hatinya sebenarnya ada juga tanda tanya, melihat semuanya berantakan. Juga binatang peliharaan mereka tak terurus. Bahkan babi Tumbai Bullan mereka pun kurus kering. Tapi semuanya di bantahnya sendiri. Mungkin hal ini adalah pembawaan janin di dalam perut Bura’, pikirnya.
Uhit Mioupun langsung saja memasak dan membuatkan minuman untuk mereka. Tapi Olling terkejut bukan main ketika melihat kelakuan Uhit Miou memasak. Air nasi yang kurang di tambahnya dengan air kencingnya. Sedangkan nasi yang kurang, di tambahnya dengan berak di dalam periuk nasi itu. Sehingga tidak ada seorangpun mereka yang mau memakannya.
Saudara-saudara Olling yang lainnya tentu saja menunjukan sikap tidak suka. Karena mereka tahu pasti kalau itu adalah Uhit Miou. Melihat sikap mereka ini, Olling jadi tersinggung.