Aku, Elena. Pada bagian ini, aku akan menulisnya mengenai diriku dan rangkuman dari beberapa bab yang aku tulis, atau beberapa bagian dari hidupku. Aku juga akan menambahkan beberapa bagian yang tidak aku tuliskan di bab sebelumnya, jadi aku akan menuliskannya di sini.
Aku memiliki sifat yang cuek dan bodo amat terhadap urusan yang tidak ada hubungannya denganku. Aku tidak akan peka jika di beri kode, jadi aku lebih suka mengutarakan langsung padaku agar aku paham apa yang kau inginkan. Aku tidak segan-segan menjauhi orang yang berbahaya dalam kehidupanku.
Aku orang yang santai dan tidak terlalu ribet dalam menghadapi sesuatu.
Aku sejak kecil mengalami suatu kejadian dan juga perlakuan yang tidak mengenakkan dari orang lain. Aku di bully dan banyak yang tidak menyukaiku. Aku pernah di tampar oleh seorang cowok yang aku sendiri tidak kenal siapa dia. Saat itu usiaku mungkin sekitar 6 tahun. Lalu, aku juga pernah di bilang tidak cantik, mau bagaimana pun aku berdandan dan menata pakaianku, aku tetap terlihat jelek. Aku juga pernah di pukul menggunakan pelepah pisang oleh seorang cowok. Dia adalah tetanggaku, usia jauh di atasku.
Setelah aku menginjak sekolah dasar, aku juga mengalami pembullyan sekitar kurang lebih 5 tahun aku bersekolah di situ. Namun, itu semua tidak mempengaruhi prestasiku di sekolah, aku tetap mendapat nilai yang tinggi di bandingkan dengan temanku.
Ibu pernah bilang kalau jika aku menjadi orang yang pintar, maka semua temanku akan mendekatiku. Tetapi, ternyata semua itu tidak berlaku padaku. Aku tetap saja mendapat perlakuan buruk.
Saat aku SMP, aku juga mendapat bully lagi, bukan hanya dari temanku, tetapi dari guruku. Keluargaku sudah memaafkan beliau dan berakhir dengan damai. Aku juga beberapa kali mengikuti lomba dan Alhamdulillah dari beberapa lomba yang aku ikuti, aku mendapatkan juara.
Lalu setelah itu, aku ingin melanjutkan pendidikanku ke sekolah taruna saat itu, hanya saja belum rezekiku untuk bersekolah di situ. Aku di masukkan ke dalam pondok pesantren, baru beberapa minggu aku sudah tidak betah, jadi aku memutuskan untuk keluar. Aku mendaftar di Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di kotaku. Di situlah aku bertemu dengan Jitendra dan hari-hariku bisa di bilang indah.
Aku belajar dengan giat di sekolah. Hingga waktunya perpisahan. Aku lulus dengan nilai terbaik. Walaupun seperti itu, aku tidak berhasil menembus PTN. Aku tidak menyerah sama sekali, aku mencoba untuk melihat peluang yang lain. Akhirnya aku menemukan satu kampus swasta yang menarik perhatianku.
Aku mendaftar di kampus itu dan semuanya berjalan dengan lancar. namun, di tengah perjalanan, aku mengalami suatu hambatan. Di mulai dari kecelakaan hingga KKN yang aku jalani satu tahun yang lalu.
Aku tertinggal beberapa semester dan harus mengulanginya lagi di tahun depan. Kelulusanku terlambat. Aku merasa kecewa dengan diriku, tapi secepat mungkin aku harus mulai bangkit dari kesedihanku. Aku mulai belajar semuanya dari awal. Mengembangkan kemampuan, mencari kemampuan baru, dan lainnya. Aku selalu mencari tahu tentang semua hal yang ada di dunia ini.
Sekarang aku sudah melanjutkan hidupku dengan baik. Aku sedang melaksanakan kegiatan magangku di sekolah yang dekat dengan rumahku. Setelah kejadian 1 tahun yang lalu, mengubah sudut pandanku dan memberiku pelajaran.
Aku mulai memperbaiki diriku dan semakin giat belajar untuk menggapai masa depan yang cerah untukku. Karena keterampilan yang aku miliki, sekarang aku menjadi guru gambar dan juga menjadi guru les bahasa. Aku berhasil menguasai 3 bahasa asing, ini merupakan sebuah pencapaian dalam hidupku. Aku menyukai semua seni, aku suka menggambar, menulis dan hal lainnya.
Aku memulai dan melanjutkan beberapa hobi. Aku mulai menari, menyanyi dan menikmati waktuku. Aku juga fokus terhadap karier dan masa depanku. Aku tidak memikirkan lagi mengenai masalah percintaan, aku merasa sudah mati rasa dan tidak berminat dalam hal percintaan.