Setelah kejadian kemarin suasana jadi berubah, Anggun, Tari dan Diana jadi diam tanpa bicara satu sama lain. Permasalahan sepertinya belum tuntas di antara mereka.
"Dingin banget ya rasanya di sini." Sindir Zaki.
"Iya nih, udah kayak di kuburan." Sambar Rasya
"Hmm, gimana mau latihan kalau kayak gini." Cetus Zaki lagi.
Akhirnya mereka sibuk sendiri-sendiri, ada yang memainkan handphone ada juga yang bergosip. Mereka datang sepertinya hanya untuk absen saja, tidak berniat untuk latihan.
"Kamu nggak mau menyapa mereka? Suasana jadi nggak enak karena kalian diem-dieman seperti ini." Ujar Aldi merayu Anggun agar mau menyapa Diana dan Tari.
"Mereka yang salah, harusnya mereka yang menyapa saya duluan." Ucapnya ketus. Sedangkan Aldi hanya bisa menarik napas menelan ludahnya karena tidak bisa berbuat apa-apa.
Faisal kemudian masuk dan melihat semua itu. Mau tidak mau dia harus mencari cara agar bisa mencairkan suasana dan menyatukan mereka kembali.
"Bagaimana kabar kalian hari ini?" Tanyanya kepada semua orang, terutama pada mereka bertiga yang sedang perang dingin. "Diana kamu nggak kenapa-napa kemarin kan?"
"Saya baik-baik saja Pak." Jawab Diana.
"Bagus, kalian pasti bosan kan berada di ruangan ini terus. Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke kota tua. Makan ice cream dan cemilan yang ada di sana?"
"Boleh Pak, ide bagus." Ucap Aldi sembari berdiri dari kursinya sangking semangatnya.
"Let's go." Tutur Rasya.
Mereka kemudian berangkat bersama-sama, Diana yang malas ditarik oleh Sasha dan Desi. Mereka sangat antusias bisa berjalan-jalan keliling Jakarta. Mereka berangkat menggunakan motor masing-masing, untungnya jumlah kendaraan pas dengan jumlah dengan anak-anak. Kemudian Rasya mulai menyanyikan lagu (Mobil Balap-NAIF) sembari mengamati mobil-mobil mewah yang melintasi mereka. Lagu kemudian diteruskan oleh Aldi dan Sammy berbarengan. Kebetulan mereka satu motor, karena tidak ada yang memiliki mobil, mereka mau tidak mau memakai kendaraan yang ada.
Sampai di Kota Tua, para perempuan berswafoto dan mengabadikan pemandangan yang ditawarkan oleh bagian barat kota Jakarta itu. Aldi dan Rasya lalu mengamati Tari, Diana dan Anggun yang masih mengacuhkan satu sama lain. Mereka bekerja sama berinisiatif untuk membuat mereka semua akur kembali. Lagu berubah dengan Zaki yang menyanyikan lagu (Happy-Pharell William). Seketika Aldi menarik tangan Anggun, Rasya juga menarik tangan Tari dan Zaki menarik tangan Diana. Mereka bernyanyi bersama, Faisal tersenyum melihat anak-anaknya. Ini yang sejak kemarin sebenarnya ingin ia lihat. Akhirnya semua orang ikut bernyanyi. Mereka menyatu lagi seperti semula. Namanya juga anak-anak. Itulah yang ada dibenak Faisal saat ini. Dirinya hanya mengamati anak-anaknya dalam diam.
***
Saat sedang memesan makanan di sebuah warung, Faisal mendekati Aldi.
"Di, ikut saya sebentar." Ujar Faisal. Dia kemudian membawa Aldi keluar warung dan berbicara di sana.
"Ada apa Pak?"
"Kamu tinggal sendiri?"
"Tidak, saya tinggal bersama Ibu saya." Jawab Aldi.
"Boleh saya minta tolong, hmm... Keadaan keluarga Zaki sedang tidak baik." Faisal berhenti sebentar, "Dia kabur dari rumah."
"Kabur Pak?" Ucap Aldi terkejut.
"Iya, dan dia bersama saya sekarang. Di, saya sedang dalam kondisi tidak memungkinkan untuk menampung orang lain. Boleh saya minta tolong supaya dia bisa tinggal bersama kamu?" Tutur Faisal menjelaskan.