Aku tertunduk malu.
Kejadian barusan diantara aku dan Nelo, nampaknya tak bisa kujadikan sebagai rahasia lagi. Karena rupanya hal itu juga di saksikan oleh teman-teman secircle-ku.
“Cieeeee, Kanaaaaa. Saling pandang nih ceritanya,” aku memandang kesal pada lelaki bertubuh tambun dengan kulit putih bersih serta mata yang sipit. Ia bersiul berkali-kali, membuatku tambah malu.
“Eh udah dong, kasihan Kana-nya tuh. Pasti malu banget. Secara kan cinta lama bersemi kembali, ya nggak Kan?”
“Ck, apaan sih kalian tuh. Orang itu nggak sengaja doang kok.”
“Owh nggak sengaja nih ceritanya. Tapi seneng kan lo Kan?”
“Nggak ya!”bantahku keki.
Bukannya berhenti saja menjahiliku, Rafael, si bocah tambun itu justru semakin menjadi. Dirinya mendekatkan diri ke arahku dan berbisik sesuatu yang membuatku terpaksa berinisiatif untuk memukul lengannya sedikit keras. Berharap itu bisa menjadi cambuk agar Rafael diam.
“Lo masih suka kan sama dia Kan?”
“Tau ah, sebel gue sama kalian!” ujarku pada akhirnya.
Kusudahi aksi saling mengejek dengan menelungkupkan kepala di atas meja seperti yang dilakukan Nelo tadi pagi sebelum kelas dimulai.
“Cieeee, kembaran lagi posisi ngambeknya. Emang lo berdua itu jodoh kalau gue bilang sih,” sambung Rafael iseng.
Dasar anak itu!
Ah iya, selain April, Kayla, dan juga Lara, aku juga memiliki sahabat laki-laki. Yakni Rafael dan si pendiam Tio. Tenang saja, mereka sudah berpawang semua. Hanya tinggal aku dan April saja yang memang sedang tidak ingin memiliki kekasih dalam waktu dekat.
Sebenarnya hanya aku sih yang tidak ingin memiliki kekasih, kalau April jelas saja dia dilarang berpacaran oleh Ayahnya. Apalagi kan April tipikal anak yang patuh dan taat pada semuaa peraturan sang Ayah. Lagipula dia juga berhijab meskipun hanya sekedar ketika bersekolah saja sih. Tapi tetap saja itu menjadi alasan terkuatnya untuk menjauhi yang namanya berpacaran.
Kalau Kayla, sahabatku yang paling pengertian juga lemah lembut itu kini tengah merasakan indahnya kasmaran dengan Tio. Mereka memilih untuk menjalin hubungan setelah lama memendam rasa. Bahkan Kayla mengaku padaku jika ia sudah menyukai Tio sejak pertama kali masuk SMA. Dan sekarang kami sudah hampir 2 tahun berada di JFHS ( Jakarta First High School ), sekolah swasta dengan fasilitas mega fantastis.
Sedangkan Lara, rumornya sedang berpacaran dengan si bad boy dari sekolah seberang. Si ketua perkumpulan genk. Nah, Rafael sendiri justru tertarik memacari adek kelas yang baru dikenalnya tadi pagi saat tak sengaja bertabrakan di koridor kelas 10.