Ekuilibrium

BOne
Chapter #26

Tarian Sang Bahasa Jiwa 7

Kericuhan datang seperti badai yang menerpa tanpa peringatan, menghancurkan segala hal dalam sekejap. Dalam keadaan itu, Aluna masih terhanyut dalam ketidakberdayaan dan rasa sakit yang membuat dunianya runtuh. Begitu menyakitkan. Udara terasa berat dan mencekik. Kebebasan yang ia idam-idamkan itu menjadi tak berarti. Kebebasan itu berdiri di atas pijakan kebahagiaan yang telah jatuh menjadi keping-keping yang sukar untuk disatukan kembali.

Elias tak bisa ikut campur dalam kesedihan Aluna. Namun, situasi yang darurat ini memaksanya untuk mengontrol pikiran Aluna supaya ia bisa diajak berdiskusi. Setelah berada di tempat yang memungkinkan bagi mereka untuk berbicara, Elias yang dikenal sebagai seseorang yang jarang berbicara itu akhirnya mengeluarkan suaranya.

“Lautan sedang dilanda kekacauan. Kita tak bisa membiarkan populasi makhluk laut semakin menurun. Aku sangat membutuhkan bantuanmu untuk mengadakan pertunjukan-pertunjukan dengan target orang-orang berpengaruh seperti peneliti, ilmuan, dan siapa pun yang mempunyai kekuatan untuk menghentikan aliran limbah industri yang mengarah ke lautan. Kita juga memerlukan orang-orang dari pemerintahan untuk ikut andil menanggulangi hal ini.”

Aluna terdiam. Ia mencerna semua ucapan Elias. Dalam diamnya, pikirannya bergelut memikirkan bagaimana pertunjukan itu bisa dilakukan. Menurutnya, cukup sulit mengadakan pertunjukan dengan target audiens orang-orang berpengaruh. Ia hanya terpikirkan bahwa Elias bisa memengaruhi orang-orang yang berasal dari pusat penelitian. Bukan pertunjukan yang melibatkan tarian Aluna, karena hal ini sangat darurat Elias akan langsung bernyanyi secara singkat dan menjerat para pendengar agar bersedia melaksanakan perintahnya.

Di hari yang dengan cepat menggelap dan ditemani oleh malam yang dingin dan kelam itu, Aluna mencari tahu segala hal mengenai di mana lokasi pusat penelitian dan siapa orang yang sekiranya bisa membantu mereka untuk menyelamatkan lautan yang berada di ambang kehancuran.

Sebenarnya, Aluna merasa bahwa Elias bisa melakukan hal ini sendirian, karena pada akhirnya yang akan memengaruhi para insan bukanlah Aluna, melainkan Elias seorang. Di situasi seperti ini, Elias mencari para siren yang masih dalam kondisi yang cukup prima untuk membantunya dalam menjalankan misi. Ia menyebarluaskan informasi mengenai sistem darurat yang dibuat oleh seluruh koloni siren yang tersebar di seluruh dunia. Ia menyampaikan krisis dalam lautan tempatnya tinggal yang tak bisa ia cegah. Ia membutuhkan bantuan mereka untuk memengaruhi orang-orang yang memiliki kekuatan untuk membuat sebuah benda atau apa pun yang bisa menghentikan polutan pada perairan tempat mereka tinggal.

Lihat selengkapnya