Electronic Engineer in a Fantasy World-幻想世界の電子工学者: adventure in a new world (series 1) novel edison

Pikri YAnor
Chapter #8

Bayangan di Balik Kristal

Ruang perawatan di rumah sakit Aldonia terasa sunyi. Lampu minyak berpendar redup, memantulkan bayangan di dinding.

Sofia duduk di tepi ranjang, tubuhnya sedikit gemetar. Matanya menatap kosong ke arah jendela.

Kaito berdiri di dekat pintu, tak ingin memaksa berbicara. Ia tahu luka semacam itu tidak bisa sembuh dalam sehari.

Aria membawa semangkuk sup hangat dan meletakkannya di meja kecil. “Kau butuh makan. Tubuhmu butuh kekuatan.”

Sofia hanya melirik sebentar, lalu kembali menatap keluar. “Mereka meninggalkanku… di sarang goblin…” suaranya lirih.

Thane duduk di kursi, bersandar. “Aku tahu rasanya.”

Sofia menoleh, sedikit terkejut. “Kau?”

“Ya,” jawab Thane pelan. “Dulu aku juga dikeluarkan dari partyku. Mereka menuduhku membunuh salah satu anggota kami.”

Kaito menatap Thane, mengingat kembali kejadian waktu itu, saat Thane bertemu dengan partynya dulu diserikat kota Svara Arx.

“Padahal aku tidak melakukannya,” lanjut Thane. “Tapi mereka butuh kambing hitam. Dan aku… aku diusir.”

Sofia memandangnya dengan tatapan samar. “Lalu… apa yang kau lakukan?”

“Aku diasingkan. Hingga suatu hari, di desa Eilra, aku bertemu Aria dan lalu Kaito. Mereka… menatapku dan berbicara dengan aku tanpa curiga. dan, aku merasa tidak sendirian lagi.”

Sofia menunduk. Kata-kata itu merayap masuk ke dalam pikirannya.

Aria tersenyum lembut. “Kau tidak harus mempercayai semua orang. Tapi… setidaknya berikan kesempatan pada mereka yang ada di sisimu sekarang.” Dengan memegang tangannya

Sofia memejamkan mata, menarik napas panjang. “Kalian… sungguh mau menerimaku? Aku hanya akan menjadi beban, karena aku yang lemah hanya bisa mengunakan sihir support saja.”

“Bukan sekadar menerima,” kata Kaito. “Kami ingin kau berjalan bersama kami. Kita akan saling melengkapi karena tidak ada yang benar benar kuat.”

Sofia terdiam lama, lalu perlahan mengangguk. “Baiklah…”

Thane berdiri, menepuk bahunya. “Mulai sekarang, kau bagian dari kami.”

Keesokan harinya, mereka kembali menemui Raykan di kantor Serikat Aldonia.

“Jumlah kalian sekarang empat orang. Sesuai syarat, kalian bisa meresmikan party kalian,” kata Raykan sambil mengisi formulir di atas meja kayu.

Lihat selengkapnya