Electronic Engineer in a Fantasy World-幻想世界の電子工学者: adventure in a new world (series 1) novel edison

Pikri YAnor
Chapter #11

Api Perang Dagang

Arena pertempuran Aldonia akhirnya sepi. Sorak-sorai penonton mereda, meninggalkan hanya langkah berat para pejuang yang keluar. Thane, Aria, Sofia, dan Kaito berdiri di tengah lapangan, napas tersengal, namun kemenangan jelas di pihak mereka.

Mantan party Thane—Ukel, Gerva, Miriya, dan Orvind—tergeletak di luar lingkar arena. Mereka terluka, tapi bukan luka yang mengancam nyawa. Aturan arena Aldonia memang melarang pembunuhan.

Orvind menatap Thane dengan mata yang campur aduk antara benci dan kecewa. “Kau tetap sama… hanya lebih kuat.”

Thane tak menjawab. Ia hanya menghela napas, lalu memalingkan wajah. Baginya, masa lalu dengan mereka adalah luka yang sudah lama ia kubur.

Namun Kaito, yang berdiri sedikit di belakang, menatap Miriya dengan tatapan yang lebih lama dari biasanya. Ada sesuatu pada ekspresi wanita itu—tatapan licik yang terselip di balik wajah kalahnya.

“Dia terlalu tenang untuk orang yang kalah“, pikir Kaito. Tapi ia belum punya bukti apa pun, hanya insting yang menggelitik.

Mereka meninggalkan arena, dan kabar kemenangan "Partikel Terang" menyebar ke seluruh Aldonia.

Sebulan berlalu sejak hari itu. Selama waktu itu, Kaito dan timnya sibuk memenuhi berbagai permintaan rapat dengan pihak pemerintah kota Aldonia.

Pada akhirnya, kabar baik datang—mereka mendapatkan izin resmi untuk membangun sistem penerangan dan jaringan kabel listrik percobaan di seluruh zona kota.

Bagi Kaito, ini adalah langkah besar. “Kalau berhasil, kota ini bisa menjadi salah satu menyalur distribusi listrik dari Svara Arx ke Aldonia dan kemudian dari Svara Arx keseluruh negara kelompok utara,” ucapnya penuh semangat.

Pembangunan dimulai. Tiang-tiang penyangga kabel berdiri di pinggir jalan. Kotak distribusi listrik terpasang di sudut-sudut kota. Warga menatap dengan campuran rasa kagum dan bingung.

Aria sibuk mengawasi para pekerja, sementara Sofia membuat catatan teknis sihir penunjang daya.

Thane, walau tak terlalu paham soal kabel, membantu menjaga keamanan proyek dari para pencuri atau sabotase.

Namun kedamaian itu tak bertahan lama.

Suatu sore, Kaito melihat sesuatu yang mengejutkan di pasar Aldonia. Di salah satu toko, terpajang lampu yang desainnya persis seperti lampu buatannya.

Bahkan cara kerja saklarnya identik.

“Dari mana ini?” tanya Kaito kepada penjual.

Penjual itu hanya tersenyum kaku. “Barang impor dari Wilayah Kelompok Selatan. Katanya teknologi baru mereka.”

Kaito langsung tahu—kelompok Selatan telah meniru temuannya.

Tak hanya lampu, beberapa minggu kemudian muncul kendaraan roda empat berbentuk kereta kuda… tapi tanpa kuda. Mesinnya mirip sekali dengan kendaraan listrik Kaito.

Lihat selengkapnya