Inggrid tak sabar untuk segera pulang dan menyampaikan berita bagus ini kepada ibunya. Tapi dia masih ingin merahasiakan kepindahannya ke apartemen. Paman dan bibinya sudah tahu dan dia ingin ini menjadi kejutan setelah dia menyelesaikan sesi foto di pantai. Dia juga meminta pamannya untuk tidak perlu ikut dan tetap bersama ibunya untuk nantinya membawa barang-barang untuk pindah ke apartemen.
“Kamu yakin tidak perlu aku?” Tanya Asrofi.
“Untuk kali ini saja Paman. Aku mau kejutan ini akan membuat ibu senang sampai menangis.” Inggrid sampai berjingkrak-jingkrak dengan rencananya ini. “Paman bisa kabari hasil dari rumah sakit lewat handphone.”
Paman dan bibinya mengerti.
“Ibumu akan periksa ke dokter. Serahkan pada kami ya, kamu yang tenang kerjanya. Gak usah khawatir.”
Inggrid senang sekali. “Terima kasih Paman, Bibi… kalian memang bisa diandalkan.”
Seruni memeluk Inggrid. “Kita ini keluarga. Kamu jangan sungkan.”
***
Hari selanjutnya. Pamannya hanya mengantarkan Inggrid ke studio.Membawakan tas berisi pakaian yang diperlukan, walau mungkin pakaian itu tak perlu dipakai, karena dia akan pakai pakaian yang disiapkan untuknya. Sedikit berbasa-basi lalu Asrofi pulang. Dia akan bersama Seruni mengurusi Marlina.