BAGIAN KETIGABUKU: PESONA PARA PENULISDAN SEROMBONGAN PESOHOR
129Hampir tidak mungkin orang yang belajar ilmuekonomi tidak kenal Paul A. Samuelson. Dialahpenulis buku Economics, sebuah buku teks pengantarilmu ekonomi yang paling banyak dipakai oleh mahasiswa diseluruh penjuru dunia. Sebermula adalah atasan Samuelson diMassachusetts Institute of Technology (MIT), sekolah teknikpaling bergengsi di Amerika, yang mendorongnya untukmenulis buku teks itu—sebab ilmu ekonomi menjadi pelajaranwajib seluruh mahasiswa MIT selama dua semester. Saat itu,tahun 1945 dan seusai histeria Perang Dunia II, meski baruberusia 30 tahun, Samuelson memang sudah dikenal sebagaipionir di bidang ekonomi-matematis. Bidang inilah yangmengantarkannya meraih Hadiah Nobel pada 1975. Sebelum-nya Samuelson juga bekerja di Laboratorium Radiasi MIT,sebagai matematikawan yang ikut mendesain servomekanismeotomatis untuk peringatan dini adanya pesawat pembommusuh.
Walhasil, setelah tiga tahun ditulis dan diuji coba padamahasiswa MIT, pada musim gugur 1948, Economics pun di-luncurkan. Samuelson memilih McGraw-Hill sebagai penerbit,meskipun banyak sekali tawaran dari penerbit lain. Pendekatanbaru buku teks ekonomi yang ditawarkan Samuelson mendapatsambutan luar biasa. Ilmuwan sekaliber John Kenneth GalbraithSamuelson SamuelsonSamuelson SamuelsonSamuelson
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Elegi Gutenberg130adalah yang meresensinya. “Generasi mendatang akan belajarekonomi dari Economics karya Samuelson ini,” tulisnya. Buku-buku teks ekonomi sesudahnya pun ditulis dengan polaSamuelson. Akan tetapi, bagaimanapun juga, tidak ada yangbisa menandingi Samuelson. Karena pangsa pasar yang begitubesar, suatu saat Kamar Dagang AS sempat repot karena ada-nya dakwaan main-main yang dilansir Associated Press bahwaSamuelson dan McGraw-Hill harus diselidiki karena me-ngontrol pangsa pasar buku teks yang begitu besar. BukankahSamuelson, dalam bukunya itu, menulis perlunya kendaliterhadap praktik monopoli?Kini Economics telah diterjemahkan ke lebih 40 bahasa, dansemuanya terjual laris-manis. Penerjemah ke dalam bahasaJepang, Shigeto Tsuru, bahkan bisa membeli sebuah kondomi-nium mewah dari royalti yang diterimanya sebagai penerjemah.
Ketika Samuelson diminta untuk memberi nama kondomi-nium tersebut, dia memberi nama Royalty House. Negara-negara ekskomunis juga beramai-ramai menerjemahkannya.
Di Rusia bahkan konon cetakan pertama terjemahan itu ludesdalam sebulan. Padahal, pada zaman Stalin, buku Economics iniharus ditempatkan pada rak khusus di perpustakaan, hanyaboleh dibaca dengan izin khusus. Bersama-sama buku Economicsdi rak khusus itu terdapat buku-buku tentang seks. Rupanya,pada zaman Stalin, ilmu ekonomi yang datang dari negara kapi-talisme dianggap sama “berbahayanya” dengan seks.[](27 Maret1997)
131Yusuf Ali, Sang Musafir Yusuf Ali, Sang MusafirYusuf Ali, Sang Musafir Yusuf Ali, Sang MusafirYusuf Ali, Sang MusafirHari itu juga serangan jantung menggedortubuhnya yang rapuh, dan dia pun dilarikanlagi ke rumah sakit. Tiga jam kemudian jiwanya tak tertolong.
Berakhir sudah hidup Abdullah Yusuf Ali—seorang penerje-mah dan mufasir Al-Quran ke dalam bahasa Inggris yang palingterkemuka hingga saat ini—pada usia 81 tahun.
Dengan 6.300 catatan kaki, 13 apendiks berisi topik khusus(misalnya tentang Injil dan siapa Zulqarnain), serta ringkasanisi surah berbentuk puisi, The Holy Qur’an: Text, Translation andCommentary oleh Yusuf Ali adalah terjemahan dan tafsir terbaikyang tersedia dalam bahasa Inggris. “Dan paling otoritatif,” kataDr. Abdul Kader, Direktur London Islamic Cultural Centrewaktu itu. Keelokan sastra Al-Quran berhasil dialihbahasakan-nya dengan baik. Saat ini, The Holy Qur’an telah diterbitkanMusim dingin tahun 1953 diInggris sungguh menggigilkan.
Rabu, 9 Desember musimdingin itu, seorang lelaki tua yang ke-bingungan ditemukan terduduk di tanggadi luar sebuah rumah di Westminster,London. Polisi lalu membawanya keRumah Sakit Westminster. Keesokannya,dia dipindahkan ke sebuah rumah jompo.
Yusuf Ali.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Elegi Gutenberg132oleh beberapa penerbit. Tak kurang dari Raja Fahd, misalnya,juga memerintahkan perbanyakan adikarya ini.
Yusuf Ali lahir di Gujarat, India, pada 4 April 1872. Me-nyimpang dari tradisi keluarga sebagai saudagar—cerita M.A.
Sherif dalam Searching for Solace: A Biography of Abdullah YusufAli (1994) yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia(Jiwa yang Resah, Mizan 1997)—dia memilih bersekolah tinggi.
Umur 19 tahun dia menggondol beasiswa, dan bersekolah diSt. John’s College, Cambridge. Karenanya dia berpeluangmenempuh karier bergengsi di Indian Civil Service, badanpemerintahan kolonial Inggris di India. Pada 1896, dia ditem-patkan di Saharanpur, dengan hak “menghukum bui sampaienam bulan; dan dua tahun kemudian berhak memenjarakanpelanggar hukum sampai dua tahun, menghukum cambuk,bahkan memenjarakan orang Eropa sampai tiga bulan.”Berbeda dengan Muhammad Iqbal dan Muhammad AliJinnah yang sezaman dengannya, Yusuf Ali adalah pengabdisetia Inggris Raya. Dia, misalnya, menentang ide pemisahanPakistan dari India yang disokong oleh Iqbal dan Jinnah. Begitusetianya Yusuf Ali, sampai-sampai dia bertindak sebagai propa-gandis Inggris pada Perang Dunia (PD) I maupun II. Keter-libatan Turki—saat itu dikuasai Kekhalifahan Usmani yang jugadianggap benteng terakhir kekhalifahan dunia Islam—dalamperang, misalnya, membuat Inggris memerlukan pembenarandari sudut Islam. Maksudnya, tentu saja, untuk menenangkankaum Muslim jajahannya. Dan tampillah Yusuf Ali—yangmemang tinggal bergantian di Inggris dan India—membelaInggris.
Kesetiaan Yusuf Ali itu, memang, agak berlebihan danmengherankan.Yusuf Ali barangkali, tulis M.A. Sherif, ter-dorong oleh desakan psikologis untuk membangun jembatanTimur-Barat. Dan ini mempengaruhi seluruh kehidupannya—bahkan juga mendorongnya menikah dengan perempuanInggris sampai dua kali. Setelah dikaruniai empat anak, per-kawinan pertamanya resmi bubar pada 1912. Istri pertamanya
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Bagian Ketiga133itu, Teresa Mary Shalders, yang dinikahi sesuai upacara GerejaInggris pada 1900, berselingkuh saat ditinggal ke India. Istrikedua, Gertrude Anne Mawbey, yang kemudan dia beri namaMasuma (artinya “yang tak berdosa”, mungkin ingat akan se-lingkuh istri pertamanya), dia nikahi pada 1920-an. Perkawinankedua ini juga bubar pada 1941, setelah dikaruniai seorang anak.
Adapun juz pertama karyanya ditulis tanggal 4 April 1934,lalu dicicil diterbitkan juz-juz berikutnya hingga 4 April 1937(kini diterbitkan dalam satu jilid besar 1.800-an halaman), olehsebuah penerbit di Lahore, Pakistan. Pasti bukan kebetulan jikaawal dan akhir penerbitan itu adalah pada hari ulang tahunnya.
Secara keseluruhan, terjemahan dan tafsirnya menekankanpada pesan moral dan dimensi spiritual Al-Quran. Gayanyasangat puitis. Mungkin, tulis M.A. Sherif, ini diakibatkan keme-lut psikologis yang dialaminya: perkawinan yang tak beres,ketegangan antara memihak Inggris Raya dengan Muslim India,hancurnya kekhalifahan Usmani, dan kekalahan kaum Muslimakibat kolonialisme. Karenanya, misalnya, dia mengkritik Iqbalyang berpendapat, dalam puisi-puisi maupun tulisannya, bahwajiwa senantiasa dalam ketegangan kreatif untuk mencapaieksistensi lebih tinggi. Jiwa, kata Yusuf Ali, haruslah dalamketenangan yang membahagiakan.
Kehidupan Yusuf Ali, yang pernah mengasuransikan buku-buku di perpustakaannya karena dia anggap begitu berharga,sejak 1940-an di Inggris tak banyak diketahui. “Dalam usia tua-nya kelihatannya dia frustrasi menemukan bahwa banyak halyang telah dilakukannya adalah sia-sia. Tahun-tahun terakhirYusuf Ali yang menyedihkan digayuti penyimpangan mental.
Meski masih mendapat uang pensiun, dia tampaknya jatuhmiskin,” tulis majalah Times dalam berita tentang meninggalnyaYusuf Ali.
Abul Hassan Ispahani, dari kedutaan Pakistan, menulis,“Sungguh menyedihkan bagi saya merenungkan seorang yangbegitu terkemuka dan cakap meninggal demikian menyedih-kan. Semoga jiwanya tenang di alam baka.”[] (8 Juni 1997)
134Meski seakan teronggok tak berdaya di atas kursi roda,tak mampu bergerak kecuali beberapa jari tangandan mimik wajah, tak mampu berbicara tanpakomputer yang dirancang khusus, Stephen Hawking, 55 tahun,bukan orang sembarang orang. Dia disebut-sebut sebagaifisikawan-teoretis paling brilian setelah Einstein. MalahHawking dipercaya memimpin serombongan ahli kosmologi(para penyelidik alam semesta) Inggris mengoperasikan Cos-mos. Jangan salah, ini bukan tempat beras—melainkan sebuahsuperkomputer ultra canggih seharga Rp7,5 triliun. InginnyaCosmos ini dipakai untuk menguji persamaan-persamaanmatematika superruwet agar manusia, kata Hawking, menge-tahui apa yang terjadi dalam seperseratus detik pertama setelahpenciptaan alam semesta.
Hebatnya, Hawking tak hanya masyhur di kalanganilmuwan saja, khususnya fisika teoretis, tetapi juga oleh orangawam. Tak lain ini berkat bukunya, A Brief History of Time(Bantam, 1988), yang legendaris itu. Bagaimana tidak legendariskalau buku ini berada pada daftar buku terlaris London SundayTimes selama 237 minggu (atau 4,5 tahun). Di Amerika, selama109 minggu (2 tahun lebih) berada dalam daftar buku terlarismajalah terkemuka The New York Times—19 minggu (4,5 bulan)di antaranya bertengger di puncak daftar. Bahkan The Lives ofHawking HawkingHawking HawkingHawking
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Bagian Ketiga135John Lennon, buku tentang tokoh utama kelompok The Beatlesitu, yang juga terbit sekitar waktu yang sama, tak kuasa meng-gesernya. Diperkirakan buku Hawking ini telah terjual lebihdari 9 juta eksemplar, dan diterjemahkan ke dalam lebih dari40 bahasa. “Hawking telah menjual buku tentang fisika lebihbanyak ketimbang Madonna menjual tentang seks,” komentarNathan Myhrvold, salah satu orang penting Microsoft.
“Alasan utama saya menulisbuku ini adalah karena saya inginmenjelaskan betapa dekat kitadengan sebuah teori komplet yangakan mampu menjelaskan alamsemesta dan apa pun di dalamnya,”kata Hawking. Walaupun memangdia mengakui ada sedikit alasanlain: ingin memperoleh uanguntuk sekolah anak perempuannya(menurut kabar angin, untuk buku ini Hawking menerimauang muka sebesar 500 ribu dolar atau sekitar Rp1,2 miliardari penerbitnya). Bahasan tentang Dentuman Besar (Big Bang,yang dianggap sebagai awal terjadinya alam semesta), lubanghitam (blackholes, tempat di alam semesta yang begitu kuatgravitasinya hingga bahkan cahaya pun akan tersedot kedalamnya), serta waktu imajiner diupayakannya bisa dicernaoleh orang awam seperti kita ini.
Tahu bahwa sebagian besar orang alergi terhadap mate-matika, Hawking tak mau menabur persamaan matematikadalam bukunya. “Saya diberi tahu bahwa setiap satu persamaanmatematika akan mengurangi pembaca potensial menjaditinggal separonya saja,” tulis Hawking dalam pendahuluan. To hdia tak bisa menghindar untuk memasang persamaan Einsteinyang terkenal itu, E = mc2. Selain itu, untung pula Hawkingtak jadi menghapus kalimat terakhir di buku itu, yaitu “[denganmengetahui teori komplet itu] … kita akan mengetahui jalanpikiran Tuhan.” Hampir semua resensi mengutip sepotongBuku A Brief History of Time.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Elegi Gutenberg 136kalimat terakhir ini, dan menarik sebagian besar pembacanya.
Memang sebuah penutup yang mengesankan, setelah pem-bahasan mengenai alam semesta.
Sebenarnya, meskipun telah diupayakan serenyah mung-kin, buku itu tetap sulit dikunyah orang kebanyakan. Hawkingpun mengakui bahwa tak semua pembacanya paham apa yangdiuraikannya, yang penting asal punya. “Mereka menaruhnyasaja di rak atau di meja baca, tanpa berupaya memahaminya.
Tapi hal semacam itu juga terjadi pada sebagian besar bukuserius yang lain, termasuk buku Shakespeare dan Injil,” tulisnyapada bukunya yang lain, Blackholes and Baby Universe and OtherEssays (Bantam, 1993). Akan tetapi, kata Hawking lagi, pastibanyak juga yang membaca tuntas—terbukti banyaknya per-tanyaan detail dan komentar diajukan kepadanya.
Tak urung ada juga yang mencibir sang penerbit lantaran“mengeksploitasi” kondisi fisik Hawking. Sepertiga bagiansampul buku ditempati foto Hawking di atas kursi roda. “Diantara buku-buku nonfiksi, kecuali biografi, hanya pada sampulbuku Hawking-lah terpampang foto pengarangnya. Ini adalaheksploitasi pengarang nonfiksi yang belum pernah terjadisebelumnya,” tulis David Blum di New York Magazine.
Betapapun, Hawking telah berhasil menularkan kegairahanpenemuan fisika teoretis beberapa tiga dekade terakhir kepadakhalayak luas. Tak salah pula dia memilih Bantam yang meskipunsebenarnya tak memiliki tradisi menerbitkan buku sains, tetapigurita pemasarannya luas hingga ke kios-kios di bandara.
Kini buku itu telah diperbarui, berjudul The Illustrated ABrief History of Time (Bantam, 1996), dengan beberapa bab barudan tambahan ilustrasi serta foto-foto untuk memudahkanpembaca. Ada pula yang menyarankan agar Hawking mem-bolehkan kisah hidupnya difilmkan. “Saya dan keluarga akankehilangan harga diri jika membiarkan itu … Saya mungkinakan menulis autobiografi. Akan tetapi, tak usah buru-buru.
Ada banyak pekerjaan sains yang harus saya lakukan terlebihdahulu,” tukas Hawking.[] (15 Juni 1997)
137Kalau sebuah kebetulan, pasti ini kebetulan yang langka.Pertengahan Juli 1997, di hari yang berturutan, di kotayang berbeda (Bandung dan Jakarta), dua kelompokteater yang berbeda (Studi Klub Teater Bandung (STB) danTeater Lembaga IKJ) memanggungkan lakon yang sama: JuliusCaesar karya William Shakespeare. Yang satu cukup meng-hebohkan, yaitu Teater Lembaga IKJ, karena ditaburi sensasiTamara Bleszinsky yang sempat bergaun tidur temerawangtembus pandang dan membuyarkan konsentrasi penonton.
Sedang satunya lagi, yaitu STB, agak sepi dari liputanmedia. Padahal kelompok teater tertua Indonesia ini sebelum-sebelumnya termasuk paling rajin memanggungkan karyaShakespeare. Konon, sebenarnya Bengkel Teater pimpinan “SiBurung Merak” Rendra juga berencana memanggungkan kisahyang sama, tetapi urung. Adakah semua ini isyarat sesuatu?Bukankah drama ini berkisah tentang tragedi kekuasaan JuliusCaesar, tiran berwajah tirus dan konon heteroseksual itu, yangterbunuh oleh sebuah persekongkolan justru pada puncak ke-kuasaannya?Lepas dari itu semua, drama itu menghubungkan duaorang besar sepanjang zaman: Shakespeare (1564-1616) danJulius Caesar (102? SM-42 SM). Shakespeare, kita tahu,dikenang dan dianggap sebagai penulis naskah drama terbesarCaesar CaesarCaesar CaesarCaesar
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Elegi Gutenberg138sejagat. Karyanya tak henti-hentinya dipanggungkan, dari ke-lompok-kelompok teater profesional ternama hingga teatersekolah menengah, di seluruh dunia. Di London malah adaRoyal Shakespeare Company (RSC) yang rutin mementaskankaryanya. Dan jangan lupa ada plesetan-nya, Reduced ShakespeareCompany (RSC), yang memparodikan drama-drama Shakes-peare. Misalnya mementaskan drama kocak yang isinyapenggalan-penggalan dialog dari semua karya Shakespeare.
Iklan kocaknya dengan mudah kita temui di stasiun-stasiuntube (kereta api bawah tanah) di London. Pada Juni 1997 GlobeTheater, tempat dahulu Shakespeare mementaskan karyanya,diresmikan kembali dengan perayaan meriah—setelahsebelumnya tinggal puing-puing—serta akan dipakai untukpementasan rutin (Newsweek, 23/6/97).
Lalu Julius Caesar, siapa tak kenal dia? Nama bulan Juli,menggantikan nama sebelumnya yaitu bulan Quintilis, meru-juk pada namanya. Dan kata kaisar (kaizer di Jerman, tsar dalambahasa Slavonia, dan qaysar dalam bahasa Arab) merujuk kepada-nya pula. Beberapa orang dijuluki kaisar karena wibawanya—misalnya Franz Beckenbauer (dahulu kapten tim sepak bolaJerman Barat) dan Karl Legerfield (desainer untuk rumah modeChanel). Dan kita kenal operasi caesar pada persalinan, karenakonon Caesar pun dilahirkan dengan cara itu.
Negarawan dan jenderal perang jagoan inilah yang mem-bawa Roma pada kejayaannya. Akan tetapi, tidak banyak yangtahu bahwa Caesar pun sebenarnya seorang sastrawan. Sayang-nya, “rekaman” pidato, surat-surat, dan pamflet Caesar tak bisaditemukan lagi. Meskipun begitu karyanya yang tersisa, PerangGalia yang tujuh jilid (ditulis pada 52-51 SM, diterbitkan kem-bali pada 1917) serta Perang Sipil yang tiga jilid (ditulis pada 45SM, diterbitkan kembali pada 1953), menunjukkan bakat sastraCaesar yang hebat—selain merupakan dokumen militer.
Meskipun berbau propaganda, buku-buku itu adalah karyaseni yang hebat. Hebatnya lagi, Caesar bisa mencuri waktuuntuk menulis di sela-sela perang. Perang Galia ditulis ketika
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Bagian Ketiga139masih terjadi perang di wilayah itu serta Perang Sipil ditulisditengah hiruk-pikuk pada tahun terbitnya. (O ya, dalam PerangGalia tentu saja kita tak temukan orang Galia semacam Asterixdan Obelix—tokoh-tokoh komik kocak yang kini populeritu—serta desanya yang tak bisa dibekuk tentara Romawiberkat minuman ramuan obat-kuat dukun Panoramix).
Caesar juga punya kesukaan mengoleksi buku—dalambentuk gulungan papirus atau perkamen. Ketika menaklukkanMesir dan kemudian punya affair dengan Cleopatra, ratu Mesiryang naik takhta pada usia 18 tahun, Caesar mencoba membo-yong 40 ribu gulungan papirus dari Perpustakaan Aleksandria—salah satu perpustakaan terbesar di dunia saat itu dengan koleksi700 ribu buku. Belum sempat diangkut ke Roma, semuanyaikut ludes terbakar saat Caesar membakar pelabuhan Aleksandriauntuk melindungi tentaranya dari serangan penduduk asliMakedonia yang berjumlah lebih besar.
Tidak jelas apakah 40 ribu papirus itu, yang berarti hampirsepertujuh belas dari seluruh koleksi Perpustakaan Aleksandria,adalah rampasan perang atau pemberian Cleopatra kepadakekasihnya. Kalaupun itu pemberian, tentu saja juga masihmasuk akal. Kata orang, cinta kan berarti pengorbanan.[] (20Juli 1997)
140Jangan heran kalau ternyata pria dan wanita betul-betulberbeda, karena ternyata keduanya memang berasal dariplanet yang berbeda. Pria berasal dari planet Mars, sedangwanita dari planet Venus. Begitu besar perbedaan itu sampai-sampai keduanya tak jarang cekcok, dan bahkan bisa sampaibercerai bagi pria dan wanita yang telah menikah. Sebabnya,kedua makhluk dari planet yang berbeda itu gagal memahamiperbedaan masing-masing.
Tentu saja Mars dan Venus sekadar perlambang. Akantetapi, perlambang itulah yang membuat, pengarangnya JohnGray Ph.D., tersohor dan kaya raya. Awalnya adalah ketika diamenerbitkan bukunya, Men Are from Mars, Women Are from Venus(MAFM, WAFV), pada 1992, yang sontak menjadi buku terlarisdi Amerika. Sejak terbitnya, menurut Publishers Weekly, bukuini rata-rata dicetak ulang setiap dua minggu.
Gray menyebut buku itu pegangan bagi hubungan cintapada 1990-an. Di dalamnya dia mengungkapkan betapa ber-bedanya pria dan wanita dalam sangat banyak hal. Bukan sajadalam berkomunikasi, melainkan juga dalam cara berpikir,merasa, memahami, bereaksi, mencintai, membutuhkan, danmemberi penghargaan. Dan, kata Gray lagi, pemahaman akanperbedaan itulah kunci hubungan cinta yang lestari.
Gray GrayGray GrayGray
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Bagian Ketiga141Sangat sederhana, memang. Akan tetapi, karena begitusederhana itulah, barangkali, yang membuat buku ini terjuallebih dari 6 juta eksemplar, dan diterjemahkan ke dalam 38bahasa (termasuk bahasa Indonesia). Royalti yang diterima Graydari buku ini saja diperkirakan 18 juta dolar. Sukses ini laludisambung dengan buku-buku lain: Mars and Venus in theBedroom, Mars and Venus in Love, dan Mars and Venus TogetherForever. Total jenderal, menurut majalah Time (25 Agustus 1997)dalam ulasan mengenai Gray, buku-buku Gray telah terjual 9juta eksemplar. Tak hanya itu, Gray juga meluncurkan seriMars/Venus dalam bentuk kaset dan video, bahkan juga CDmusik.
Gray sendiri sejak SMA sudah tertarik pada “gerakanspiritual” Transendental Meditation (TM), yang didirikanMaharishi Mahesh Yogi. Pada 1960-an, kita tahu, Maharishiini menjadi guru spiritual beberapa pesohor, termasuk kelom-pok The Beatles. Karena tertarik, Gray lalu nimbrung rombonganMaharishi, dan bahkan belakangan menjadi pembantu pribadiMaharishi. Gelar sarjana dan master dia gondol dari UniversitasMaharishi International, sebagian besar karena membantuMaharishi menyusun program pelatihan TM. Sedang gelardoktornya, tentang psikologi dan konseling, didapat dariprogram kursus tertulis Universitas Columbia Pacific.
“Dalam sepuluh tahun, kau akan menjadi pemimpingerakan TM ini,” kata Maharishi kepada Gray. Meski begitu,toh Gray keluar juga dari rombongan TM setelah sembilantahun bersama mereka. Bersama istri pertamanya, BarbaraDeAngelis, yang belakangan juga menulis buku-buku self-help,Gray memberikan terapi dan konseling tentang pembinaanhubungan pribadi. “Saya merasa hancur”, kata Gray, karenaperkawinannya yang gagal dan karier sebagai guru pembinahubungan yang seakan mentok begitu-begitu saja.
Untung dia akhirnya menikah lagi, dan menonton filmE.T. (Extra Terrestrial)—film karya Steven Spielberg tentangmakhluk angkasa luar yang nyasar ke Bumi. Dan, eureka,
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Elegi Gutenberg142lahirlah perlambang Mars dan Venus itu. Gray sendiri mengakupernah melihat UFO, “Yang berupa bola cahaya, dan terbangmelesat membentuk huruf Z.” Katanya lagi, “Saya percayaadanya kehidupan di luar Bumi, tapi tentu saja saya berasaldari Bumi.”Ya, tapi Mars dan Venus adalah tambang duitnya. Kalauberniat mengundangnya untuk menasihati Anda bagaimanameningkatkan hubungan mesra dengan suami/istri Anda,siapkan uang 35 ribu dolar. Dan tentu saja tunggu rupiahmenguat agar sedikit menghemat. Kalau uangnya tak cukup,masih bisa Anda undang Michael Najarian, yang memproduksikaset dan video Gray, yang memungut 10 ribu dolar saja sekaliceramah.
Tambang duit terbaru Gray adalah Mars & Venus Coun-seling Center. Di situ orang yang berminat menjadi ahli terapidan konseling dengan “teknik” Mars dan Venus dipungut uangkursus sebesar 2.500 dolar. Belum lagi uang lisensi pertamasebesar 1.900 dolar agar memperoleh hak memasang papannama dan logo ahli terapi berlisensi Mars & Venus, ditambahroyalti bulanan sebesar 300 dolar setelah itu.
Sejak buku itu, uang, memang, mengalir deras ke kocekGray. Bukan dari makhluk di planet Mars dan Venus, tapi darimanusia-manusia Bumi tulen.[] (31 Agustus 1997)
143Kemasyhuran, ternyata, juga bisa menjadi pembunuh.
Putri Diana, putri Kerajaan Inggris yang cantik itu, telahmengalaminya. Apalagi jika terbukti bahwa para papa-razzi, langsung atau tak langsung, menjadi penyebab kecelakaanmenggemparkan itu. Ketamakan merekalah, kutuk orang, yangmembunuh Diana. Akan tetapi, dengar juga kata Madonna,penyanyi seronok itu. Entah mendapat ilham dari mana, diaberkata bak seorang filsuf, “... Tangan kita semua berlumurdarah. Kita semua, juga saya, membeli majalah (sensasi) untukmembacanya. Sampai kita tak punya perasaan, membaca tentangkehidupan pribadi orang … Ini kesalahan kita semua.”Diana, yang disebut-sebut sebagai perempuan yang palingbanyak difoto di jagat ini (most photographed woman), selainmenjadi incaran “nyamuk pers” dan “nyamuk foto”, jugamenjadi incaran “nyamuk penerbit buku”. Karena buku tentangpara pesohor (celebrities), memang, seolah menjadi garansikelarisan bagi penerbit. Tahun lalu, dari lima belas bukunonfiksi yang paling laris di Amerika, tulis Publishers Weekly (4/8/97), sembilan di antaranya adalah buku menyangkut pesohor.
Oleh karena itu, seperti beberapa pesohor lain, Diana telahmembuat kaya beberapa pengarang.
Tentang Diana, tak kurang dari 50 judul buku telah diter-bitkan. Andrew Morton, yang belakangan sering diwawancaraiDiana DianaDiana DianaDiana
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Elegi Gutenberg144mengenai Diana, misalnya, telah menulis dua buku yangdianggap paling otoritatif mengenai Diana—Diana, Her TrueStory (1992) dan Diana, Her New Life (1995). Ditulis dengandukungan penuh dari keluarga dan kawan dekat Diana, bahkanada yang mengatakan Diana sendiri ikut menulis beberapabagian, Diana, Her New Life mengungkapkan hidup sang Putridi balik tembok istana dengan gamblang. “Keterus-teranganyang mengagetkan,” komentar majalah People.
Tidak hanya Morton yang menangguk duit, tapi juga PennyThorton. Astrolog (ahli nujum bintang) ini mendapat bagaidurian runtuh, yang mungkin tidak dia ramalkan sebelumnyadari rasi bintangnya sendiri, ketika Diana meneleponnya padaMaret 1986. Setelah itu, selama enam tahun, dialah ahli nujumbintang pribadi sang Putri. Mencium bau uang, dia lalu mem-beberkan pengalamannya dalam With Love from Diana, the Princessof Wales: Personal Astrologers Shares Her First-Hand Account of Diana’sTurbulent Years (1995). Dia menulis tentang upaya Diana untukmenyelamatkan, dan kemudian untuk keluar dari perkawinanabad ini itu.
Setali tiga uang, pembantu rumah tangga Charles-Dianatak mau kalah. Mengkhianati kewajiban pembantu istana untukmenyimpan rapat-rapat selingkuh dan perilaku keluargakerajaan, Wendy Berry juga menulis buku The Housekeeper’sDiary: Charles and Diana Before the Breakup (1995). Tujuh tahunmenjadi “abdi dalem”, tampaknya, sudah cukup untuk dijual-nya. Kehidupan Diana pun digali-gali, bahkan hingga ke masakecilnya. Oleh karena itu, inang pengasuhnya, yang telah mem-besarkan sang Putri selama sepuluh tahun, pun angkat pena.
Mary Clarke, inang pengasuh itu, menceritakanlah penga-lamannya—di antaranya tentang pola makan Diana kecil—dalam Little Girl Lost: The Trouble Childhood of Princess Diana bythe Woman Who Raised Her (1996).
Juga telah diterbitkan buku-buku tentang Diana dan pa-kaian-pakaiannya. Jadi jangan heran kalau buku-buku menge-nai Diana berhamburan—terutama mengenai kematiannya.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Bagian Ketiga145Misalnya, yang mungkin akan ditulis oleh Trevor Rees-Jones(bodyguard yang selamat dari “tabrakan abad ini” itu), duoBruno Rioux dan Philipe Pavic (dokter yang mencoba menyela-matkan Diana), Richard Kay (wartawan tabloid The Daily Mailyang terakhir mewawancarai Diana), atau bahkan dari ketujuhpaparazzi sialan itu. Paling tidak, kalau tak menulis buku, mung-kin mereka bisa menjual wawancara eksklusif dengan mediayang berani menyetor sejumlah besar duit.
Beberapa saat setelah meninggal, buku-buku tentangDiana tersedot dari toko-toko buku lantaran diserbu pembeli.
Bahkan hari Minggu siang, beberapa jam setelah tabrakan,semua buku mengenai Diana ludes. “Toko buku tak pernahmengalami keadaan seperti ini sejak kematian Elvis Presley.
Saat itu pun keadaannya tak sehebat sekarang,” kata seorangmanajer toko buku Watersone’s, salah satu jaringan toko bukubesar Inggris.
Kini di alam baka, Diana, mungkin, sepakat dengan kataPablo Picasso. Pelukis aliran kubisme itu pernah berkata, “Darisemuanya—kelaparan, kesedihan, tak dikenal oleh masyarakat—kemasyhuran adalah yang terburuk. Itu adalah kutukan Tuhan… sungguh sangat menyedihkan.”[] (14 September 1997)
146Kasihan betul John Fitzgerald Kennedy, yang seringdisingkat menjadi JFK, Presiden Amerika yangterbunuh itu. Sudah tewas diterjang dua peluru—satudi leher dan satu di kepala—oleh penembak gelap di Dallas,22 November 1963, kehidupan pribadinya tak habis-habisnyadikais-kais untuk diungkap. Lebih dari 50 buku telah ditulistentangnya, beberapa di antaranya berbau sensasi tabloid danmembeberkan sisi-sisi gelap presiden yang flamboyan itu. Yangterakhir adalah sebuah buku yang sudah menggemparkanbahkan sebelum terbit, yaitu The Dark Side of Camelot. Ditulisoleh Seymour Hersh, wartawan investigasi yang lihai, bukuyang terbit pada 10 November 1997 ini sontak menyulutkontroversi.
Tak kurang dari majalah Time edisi 17 November 1997menjadikannya sebagai liputan utama. Majalah Vanity Fair edisiNovember juga menurunkan artikel panjang mengenai Hershdan proses berliku-liku penyusunan buku itu. Dakwaan yangmencuat pada buku itu antara lain kehidupan seksual di luarperkawinan dengan beberapa wanita dan obsesi seksualPresiden Kennedy; penyakit kelamin yang dideritanya selamatiga puluh tahun, dan berkali-kali kambuh karena aktivitasseksualnya; perkawinan pertama yang dirahasiakan dan hanyaberlangsung sehari dengan Durie Malcom yang juga ternyataJFK JFKJFK JFKJFK
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Bagian Ketiga147pacar seorang bos mafia; serta kemungkinan hubungannyadengan mafia yang mengantarnya ke puncak kekuasaan.
Hersh juga mengungkap bahwa Presiden Kennedy punyaperan penting dalam upaya pembunuhan Ngo Dinh Diem(pemimpin Vietnam Selatan), beserta CIA dalam percobaanpembunuhan Fidel Castro (pemimpin Kuba yang masih bugarhingga kini), dan Patrice Lumumba (pemimpin Kongo). Mafiajuga, menurut Hersh, menyumbang uang untuk kampanyeKennedy merebut kursi presiden. Hersh juga menganggaporang terlalu berlebihan menyanjung Presiden Kennedy ketikamenang dalam krisis rudal nuklir Kuba-Soviet yang hampir-hampir menyeret dunia ke perang nuklir itu.
Saking bersemangatnya Hersh mengungkapkan sisi gelapKennedy, sampai-sampai hampir saja dia menggunakan doku-men palsu untuk mendukungnya. Sudah banyak kabar anginberembus bahwa Presiden Kennedy berselingkuh denganMarilyn Monroe, aktris bom seks zaman itu. Dokumen palsuitu menjanjikan uang sebesar 600 ribu dolar bagi Marilyn Monroeagar tutup mulut mengenai perselingkuhan mereka. Hershakhirnya terpaksa mencabut satu bab mengenai hal itu beberapasaat sebelum penerbitan—padahal bagian itulah yang palingditunggu untuk membuktikan kebenaran kabar angin itu.
Hersh tampaknya memang mempertaruhkan kariernyadi buku ini. Dia sudah menulis beberapa buku laris. Satu diantaranya memenangkan Hadiah Pulitzer yang bergengsi itu—yaitu bukunya yang bercerita tentang pembantaian massal yangdilakukan tentara Amerika di My Lai, Vietnam. Kunci suksesHersh, kata seorang kawannya, adalah kemarahannya yangselalu meletup-letup. Tanpa kemarahan itu, tak mungkin diabisa mengungkap pembantaian My Lai, aktivitas mata-mataCIA pada warga Amerika sendiri, atau perdagangan obat biusManuel Noriega. “Saya beri tahu tentang profesi kami,” kataHersh pada majalah Vanity Fair tentang penulis investigasi,“Kami adalah orang yang paling rewel, pencemburu yang palingnakal yang pernah hidup di dunia ini.”
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○Elegi Gutenberg148Kalau ada penulis investigasi yang paling dia cemburui,itu adalah Bob Woodward. Bersama Carl Bernstein, BobWoodward membongkar Skandal Watergate yang menjungkir-kan Nixon dari kursi empuk kepresidenan. Woodward telahmenulis enam buku bestseller dan dibayar mahal untuk ber-ceramah. “Saya sangat cemburu … Dan saya menyukai rasacemburu itu,” kata Hersh pada majalah Vanity Fair. “Saya adalahyang terbaik … Dan yang mampu melebihi saya hanyalah BobWoodward,” katanya lagi. Sedangkan Hersh telah satu dekademandul tanpa bestseller, dan telah menjadi penceramah murahan.
Kennedy adalah jalan keluarnya—karena temanya masihlaku dijual sampai sekarang. Bersama seorang kawan yangmembantu menulis buku terakhirnya itu, penerbit Little,Brown memberinya persekot sebesar 1 juta dolar. Itulah yangmenyelamatkannya dari kesulitan keuangan—dengan mengo-rek sisi gelap presiden legendaris itu. Buku yang dicetak per-tama 350 ribu eksemplar itu pun laris manis di toko buku.
Kalau saja bisa hidup kembali, mungkin Kennedy akanmemilih hidup di Indonesia. Bukankah bangsa Indonesiamemiliki pameo mikul dhuwur mendhem jero? Artinya, pikullahtinggi-tinggi kebaikan yang sudah dilakukan seseorang, danmemendam dalam-dalam kesalahannya. Akan tetapi, karenaterlalu dipatuhi, kata beberapa orang, sampai-sampai kita takpernah berani mengkritik orang—khawatir didakwa tidakmendhem jero. Seorang kawan saya pernah bilang enak betuljadi pemimpin di Indonesia—karena orang nanti tak akanngomongin kejelekan kita. Hanya yang baik-baik saja yang akanmuncul.
Lumayan, katanya lagi, bisa korupsi—uang maupun ke-kuasaan—seenak kita.[] (23 November 1997)
149Jangan terima uang sembarangan, apalagi jika sedangmenjadi pejabat negara. Bisa jadi mau untung malahbuntung. Nasib nahas seperti itulah yang dialami AnatolyChubais, 42 tahun, yang terpaksa lengser keprabon dari kursiempuk menteri keuangan Rusia. Akan tetapi, dia tak menjadipandhito karena turunnya disertai cemooh dan skandal. Dia pastitak pernah bermimpi ketika bersama empat kawannya, padamusim semi 1997, menerima masing-masing uang sebesar 90ribu dolar sebagai persekot untuk menulis buku tentang prosesswastanisasi Rusia.