Aku tertawa bukan berarti sepenuhnya hidupku bahagia, aku hanya perlu membalut pedihku dalam tawa.
~ Fellycia ~
***
Aku tak tahu betul identitas pria itu selain nama singkat 'Senja' yang dikatakan setengah berteriak saat kali pertama merasakan kenikmatan pijatanku.
Malam ini untuk kali pertama aku bersama dengannya di tempat karaoke favoritnya setelah LC yang biasa menemaninya berhalangan hadir karena anaknya sakit.
Senja tadi siang mengunjungiku di panti dan menawariku untuk menemaninya sing a song. Aku menyetujuinya. Dari panduan share lock akhirnya aku menemukannya sedang menikmati segelas coffe latte di sebuah cafe teras sebelum masuk room.
Berbulan-bulan sudah aku menghuni panti pijat. Namaku Fellycia. Dan selama itu pula aku melakukan pekerjaan sebagai masseur. Senja adalah pelanggan setia sekaligus yang mengenalkanku kepada dugem.
Awal dia datang kemari beberapa minggu lalu, selanjutnya dia rutin datang tiap tiga atau empat hari sekali. Yang jelas akhir pekan, aku tidak boleh menerima pelanggan pria selain dirinya untuk memijat dan kemudian malamnya menemani dugem.
Senja adalah sosok kaum borjuis. Penampilannya yang selalu wangi dan trendi. Setiap kali mengunjungiku sudah pasti membuatku berduit banyak dari pemberiannya.