Elf

Seli Suliastuti
Chapter #3

Ui dan tentangnya

“kita liat dulu kemampuan kamu. Duel sama Chika sana.” Bagas, Rizal, dan Chika sudah di ruang latihan reguler. Tak banyak orang di sini sekarang, lagi pula sangat tidak lazim orang akan latihan tarung di siang hari begini. Hanya Chika dan Bagas saja yang sering melakukannya dan sekarang tambah satu lagi, Rizal.

Chika sudah ada di dalang ring dan melakukan pemanasan kecil sebelum mulai duel. Teringat sesuatu Bagas segera mengingatkan Chika. “Chika, jangan keterlaluan.”

“Iya...,” Dan pertarungan pun di mulai. Rizal segera menyerang, dia tahu jika membiarkan Chika menyerang duluan dia tidak akan punya kesempatan untuk menang meski Chika sudah menahan diri untuk tidak menggunakan kekuatan penuhnya.

Lima belas menit kemudian Rizal menyerah dan berbaring di lantai beton yang dingin. Bajunya basah karena keringat, sementara Chika masih baik-baik saja, bahkan nafasnya masih stabil tidak terengah sedikit pun. “turun istirahat dulu, sekarang giliran aku yang latihan.” Latihan yang di lakukan Chika dan Bagas berbeda dengan Rizal. Mereka berlatih untuk menggunakan ekspresi wajah mereka. Mereka manusia biasa yang memiliki kekurangan dan kekurangan mereka adalah minim ekspresi. Batu dan es lebih baik dari mereka karena mereka tidak hidup dan tidak akan menyakiti orang lain karena mereka tidak bisa merespon.

Rizal yang sudah membaik mendekati mereka, Chika dan Bagas segera mengakhiri latihan mereka. “berapa nilaiku dari latihan tadi?” Tanya Rizal.

“Kecerdasan di ragukan.” Jawab Chika.

“Hah?”

Lihat selengkapnya