***
Guru matematika mengakhiri jam belajar segera setelah bel istirahat siang berbunyi. Kayla dan Devi memutar bangku mereka ke belakang, berbagi meja dengan Riani dan Amel, siap menyantap bekal makan siang masing-masing. Bukan cuma kotak bekal masing-masing yang ada di atas meja. Hape mereka semua tergeletak di samping kotak bekal mereka.
“Ada yang baru?” tanya Devi.
“Aku ada,” jawab Kayla. Sendok di tangan kanan, hape di tangan kiri, jempolnya gesit membuka galeri foto.
Kayla menaruh hapenya di tengah-tengah meja. “Kemarin aku coba bikin sponge cake, tapi cakenya gagal mengembang. Sudah begitu, bagian bawahnya agak gosong. Bagusnya dikasih caption apa ya?”
“Bagusnya sih dikasih foto kue yang beneran jadi,” komentar Amel. “Kata orang, sebuah gambar seribu kali lebih bermakna dibandingkan kata-kata.” Yang lainnya terbahak.
“Ya gimana sih. Sudah terlanjur bikin kue, sayang kalau nggak dibagi-bagi,” Kayla mengeluh.
“Berbagi kok cuma foto. Nggak bisa dimakan. Ah, tapi kalau dikasih kuenya, aku juga nggak mau sih,” ejek Devi. Lagi-lagi semuanya terkikik, kecuali Kayla. Kayla cemberut.
Selagi asik makan dan memandangi foto sponge cake menyedihkan buatan Kayla, sekejap sebuah kata menghampiri pikiran Riani.
Kegagalan.
Riani menghentikan kegiatannya sejenak. Riani merasa dirinya punya sesuatu untuk dikatakan soal sponge cake Kayla. Bukan soal penampakan cakenya yang nggak banget. Bukan soal betapa sia-sianya kemampuan fotografi Kayla yang lumayan bagus ternodai oleh objek yang darisananya memang jelek.
“Kegagalan ...”
Amel, Kayla, dan Devi berhenti bicara. Rupanya pikiran Riani terdengar sampai keluar. Yang lain menunggu Riani menyelesaikan kalimatnya. Riani tentu saja tidak siap.
“Kegagalan ... ya, kegagalan. Bikin caption soal kegagalan saja,” kata Riani pada akhirnya. “Kegagalan ... memang pahit. Kegigihan membuatnya menjadi manis.”
“Ooh, mantap. Memang dasar Riani ahli soal quote. Ya sudah, itu saja,” Kayla memutuskan.
“Buruan ditulis. Nanti keburu lupa,” Amel mengingatkan.
“Oke. Wait.” Kayla menghentikan makannya dan segera mengetik di hapenya. “Kegagalan ... pahit ... menjadi manis. Done,” gumam Kayla. “Di-like ya guys, hehe.”
“Ngomong-ngomong soal quote, aku ada quote baru lagi nih,” kata Riani. Riani membacakan elfchen tulisan Putra_11 yang kini menjadi wallpaper hapenya.