Lampu kelab di sudut kota malam hari, diiringi musik yang dibawakan oleh disjoki berbadan besar dengan janggut tebal, disertai penari-penari wanita bertubuh mungil yang mengelilinginya. Membuat suasana menjadi semakin ramai dan asik.
Lucas duduk di dekat bar sambil memegang botol bir di tangannya, menunggu seorang Nick. Lucas ingin tahu bagaimana perkembangannya mendekati Eliana.
“Hi,” sapa Nick yang muncul dari belakangnya.
“Hi bro, how are you?”
“Fine, you?”
“Ya, I’m fine too.”
Nick menarik napas berat, mencoba mengingat-ingat harus mulai bercerita dari mana. Ia hanya tidak ingin Lucas marah kepadanya. Tapi ia harus mengatakan hal itu dengan jujur karena Nick tidak mau menyimpan hal ini terlalu lama. “I wanna say something quite heavy for me and maybe for you.”
“What’s that?”
Eliana yang sedari tadi menunggu Nick di dalam mobil, memutuskan untuk menyusul Nick karena ia telah menunggu cukup lama di mobil. Tadinya Nick hanya mengatakan akan menemui temannya sebentar saja.
Saat Eliana turun dari mobil ia bertemu dengan Britney dan Grey yang akan memasuki kelab yang sama. “Hey Eliana ...” sapa Britney dengan wajah penuh kemenangan karena berhasil mendekati Grey. Sedangkan Grey terlihat gugup saat Eliana memergokinya sedang berdua bersama Britney.
Eliana dengan wajah pura-pura biasa saja, membalas sapaannya. “Hey ...”