“SURPRISEEE ....” Janna dan Bob berdiri di depan pintu tempat Grey dan Eliana tinggal. Grey dan Eliana tidak tahu kalau mereka akan hadir di apartemennya.
“OMG ... kalian kapan ke sini? Duit siapa?” tanya Eliana heran.
Janna dan Bob saling tatap mendengar pertanyaan sahabatnya itu. “Duit Lucas ...” jawab Bob lirih.
Eliana sedikit terkejut karena Lucas membiayai mereka berdua untuk datang. “Ha? Serius? Kok bisa?”
“Ya bisa, dia nawarin ke kita ya kita terima aja, namanya rezeki, ya kita sebagai manusia biasa juga kalau ada yang ngebayarin kayak gini pasti mau-mau aja.”
“Tapi dia nggak ada maksud apa-apa kan ngebiayain kalian berdua?”
“Mmmm gimana ya ....” Janna dan Bob saling memberikan kode yang membuat Eliana curiga. Padahal mereka berdua hanya bercanda.
“Ya, sebenernya terserah lo semua sih mau dibiayain Lucas atau biaya sendiri, asalkan kalian nggak ada maksud untuk ngedeketin gue sama dia. Gue capek dibohongin mulu sama Lucas.”
Janna dan Bob pun akhirnya tertawa melihat temannya itu kesal. “Emang sih kita ini ke sini karena Lucas. Tapi dia bilang sebagai tanda permintaan maaf dia ke lo. Jadi dia mau kita ke sini nemenin lo.”
“Ini kan tempat tinggal Grey, lo semua mau tinggal di sini? Enak aja, gue yang nggak enak sama Grey. Gue aja numpang, gue nggak akan ngajak orang yang baru Grey kenal untuk tinggal di sini.”