“Salaam ... welcome to A Musical Spectacular Aladdin and The Magic Lamp,” ucap seorang narator yang membuka sebuah pertunjukan. Tirai dibuka disertai tepuk tangan meriah para penonton. Lantunan musik orkestra pun dimulai beriringan dengan lampu yang menyoroti ke sumber suara.
Bob yang menonton di barisan tengah bersama Janna dan Lucas berbisik kalimat-kalimat yang lucu nan menggelitik dan sedikit norak. “Eh sahabat gue ada di panggung itu gue kapan ya? Andai aja kalau waktu itu gue juga menang giveaway.”
“Minta aja sama Lucas,” jawab Janna sekenanya.
“Ih, emang gue gebetannya Lucas apa. Lucas kan ngelakuin itu cuma buat Eliana doang.”
“Ya kan lo suka gitu. Apa-apa minta.”
“Dih, sirik aja lo sama gue.”
Bob dan Janna lebih memilih berdebat ketimbang menonton pertunjukan itu, sedangkan Lucas hanya mendengarkan sedikit obrolan mereka lalu kembali lagi menunggu penampilan Eliana di atas panggung.
♫ Gotta keep
One jump ahead of the breadline
One swing ahead of the sword
I steal only what I can’t afford
And that’s everything
One jump ahead of the lawmen
That’s all and that’s no joke
These guys don’t appreciate I’m broke
Riffraff
Street rat
Scoundrel
Take that!
Just a little snack, guys
Rip him open, take it back, guys
I can take a hint, gotta face the facts
I could use a friend or two ♫
“Eliana walaupun dari jauh tapi kelihatan cantik ya ...” Lucas terkagum-kagum melihat Eliana yang menari dengan lihainya. “Keren banget. Pasti dia bakalan semakin keren kalau jadi pacar gue,” ucap Lucas percaya diri.
Bob dan Janna yang sudah mulai sedikit anteng, melirik sinis Lucas. “Dih, lebay juga ni orang,” julid Bob. Disambut cekikikan Janna yang setuju dengan pernyataan Bob.
Lucas tidak memedulikan perkataan Bob dan Janna karena terlalu fokus melihat kecantikan Eliana di atas panggung megah itu.
***
“Itu yang jadi Jasmine beneran Demina B?” Bob memajukan sedikit kepalanya dan menyipitkan sedikit kelopak matanya untuk memastikan siapa yang ia lihat.
“Kayaknya bener deh ....”
“Ih padahal kan dia sebelum-sebelumnya selalu dapet peran antagonis ya. Sekarang dia jadi Jasmine.”
“Ya semuanya kan bisa diubah. Dan lagi kalau dasarnya udah profesional, mau peran apa aja harusnya bisa,” ketusnya.
“Tapi cantik juga ya ... kira-kira kalau gue sama Demina B bakalan cocok nggak sih pacaran?”
Janna sudah terbiasa mendengarkan ucapan-ucapan norak dari Bob. Ia pun membalasnya dengan kalimat kocaknya. “Nggak tahu sih, coba lo tanya bapaknya. Kalau bapaknya setuju ngangkat lo jadi menantu ya menurut gue sih nggak ada masalah.”
“Hahahaha ... gimana mau tanya ke bapaknya kalau cuma nonton anaknya aja udah salah tingkah gini.” Keduanya cekikikan tak berhenti. Membayangkan jika hal itu terjadi sungguhan pada Bob.
♫ Prince Ali! Fabulous he!
Ali Ababwa
Genuflect, show some respect
Down on one knee!