Elira : Dunia Yang Retak

Ferdiana
Chapter #1

Bab 1: Elira - Sarang Laba-laba

Aku tidak tahu kapan tepatnya dunia mulai retak.

Tapi aku ingat hari pertama aku melihat Mamah jatuh.

Dan saat itu, aku tahu: aku harus mengingat. Bahkan jika itu menyakitkan.


Elira masih kecil saat itu—empat tahun, mungkin kurang. Tapi ingatannya lebih tajam daripada usia. Ia tidak ingat boneka atau lagu pengantar tidur. Yang ia ingat adalah panasnya aspal di siang hari, lengannya yang berkeringat karena dipeluk erat, dan suara napas Mamah yang terdengar seperti bisikan angin yang kelelahan.


Mamah memaksakan senyum—senyum yang anehnya selalu tampak indah di mata Elira, meski sering diiringi mata sayu dan pipi yang semakin tirus. Hari itu, seperti biasanya, mereka berjalan jauh. Mamah menggendongnya di pinggul, mengayun pelan sambil bercerita.


“Elira sayang, lihat kupu-kupu itu,” bisik Mamah, menunjuk taman kecil di seberang jalan.

Elira mengangguk pelan, menyandarkan kepalanya ke bahu Mamah.

“Nanti kalau Elira sekolah, Mamah belikan tas yang ada gambarnya kupu-kupu, ya?” suara Mamah lirih tapi hangat.


Tapi langkah kaki Mamah mulai goyah. Ceritanya terhenti di tengah kalimat.

Lihat selengkapnya