SEGALANYA terlihat jelas dari puncak gedung. Pemandangan mencekam kerumunan manusia yang saling serang satu sama lain. Kerusuhan pecah di jalanan Jakarta setelah provokasi berulang. Suara teriakan, pukulan, bahkan ledakan senapan berhasil menciptakan ketegangan dan kengerian tersendiri.
Oxy, Ron, dan Xenon meringis melihat ngerinya kerusuhan di bawah sana. Sebagai pemimpin tim, Oxy tak hanya diam mengamati. Otaknya terus berputar memikir solusi.
“Apakah kita harus turun?” tanya Ron ragu. Ia menatap Oxy dengan wajah tegang sekaligus ragu sebab suasana yang lebih parah dari perkiraan mereka.
Xenon sebagai yang termuda melipat kedua tangannya, serta mengulum bibir, sebagai isyarat keraguan. “Situasinya sangat kacau. Aku tidak yakin kita bisa bergerak dengan leluasa di bawah sana. Selain itu, ini tampak terlalu berisiko jika kita turun,” ucapnya.
Ron mengangguk, “Kita tak bisa menggunakan teknologi kita jika ikut dalam kerusuhan nanti.” Ia mengimbuhi apa yang disampaikan Xenon.