KETIGA pria yang menjadi satu tim dalam tim empat kini tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Pagi ini mereka akan berangkat menuju bumi, tempat di mana misi selanjutnya dilaksanakan. Mereka mempersiapkan berbagai amunisi serta beberapa strategi.
“Di bumi nanti, setiap wilayah memiliki bahasa yang berbeda-beda, dan juga sepertinya kepribadian mereka pun beragam,” ucap Ron yang sejak tadi mengulik tablet kesayangannya.
Xenon yang sibuk memakai alat pelindung, berjalan mendekat ke arah Ron. Ia mengintip layar Ron dan membacanya sekilas. “Planet yang unik. Para kadal pasti memanfaatkan hal ini agar mereka sulit dilacak.”
“Yang penting, mau sepintar apa pun mereka bersembunyi, kita pasti akan menemukannya.” Oxy menyela dengan nada optimis.
Ron mengangguk mendengarnya, “Meskipun ini misi yang berat, tapi aku yakin di bawah pimpinanmu kita pasti bisa.”
“Begitulah. Siapa yang bisa kabur dari kejaran Kapten Oxy,” imbuh Xenon sembari menaik turunkan alisnya ke arah Ron
Oxy tersenyum dan melempar dua bungkus sandwich daging. “Berhenti memujiku. Aku tahu maksud kalian.”
Ron dan Xenon tertawa dan segera membuka bungkus sandwichnya. Mengambil satu gigitan besar lalu mengeluarkan suara-suara untuk menggambarkan betapa nikmatnya potongan daging yang juicy, sayuran segar yang masih keriuk, lembutnya roti gandum serta perpaduan saus yang tiada dua. Oxy melihat Ron dan Xenon hanya tersenyum sembari menikmati sandwich bagiannya.
Kegiatan mereka diinterupsi oleh dering tablet Ron. Pria eksotis itu segera melahap sisa roti isinya kemudian menggulir beberapa kali layar tablet.
“Tujuan telah diatur, silakan bersiap di kursi Anda. Keberangkatan dimulai dalam tiga puluh menit dari sekarang,” ucap sistem.
Sandwich yang mereka genggam ditelan seketika. Ketiganya langsung mengambil sisa barang yang belum mereka kemas dan tanpa basa-basi menuju ruang penyimpanan barang. Lalu segera bergegas menuju suit-up rooms untuk mengenakan pakaian luar angkasa mereka dan menyetelnya. Begitu semua peralatan dan baju terpasang serta berjalan dengan baik, ketiganya memasuki kabin pesawat, duduk di kursi masing-masing, dan memasang pengaman. Sistem pesawat bekerja secara otomatis dan dipantau langsung oleh para teknisi dari kejauhan. Mesin pesawat menyala menghasilkan deru halus mesin yang menandakan pesawat siap meluncur.
“Persiapan selesai. Pesawat akan lepas landas dalam hitungan lima, empat, tiga, dua, satu.”
Tubuh Oxy, Ron, dan Xenon sedikit terdorong ke belakang menghantam punggung kursi saat pesawat mulai lepas landas. Dalam sekejap, mereka telah berada di mulut sebuah lubang cacing raksasa. Lubang cacing dengan ujung panjang nan gelap, membuat ketiganya menelan ludah.
“Proteksi Wormhole, aktif. Perjalanan dimulai.”
Pesawat mulai memasuki lorong lubang cacing dengan tenang. Melaju dengan kecepatan konstan melewati dinding ruang angkasa yang melengkung. Waktu mulai terdistorsi dan memberikan hantaman keras pada pesawat. Beruntung pesawat mereka dibekali sistem pelindung yang mampu menahan segala efek buruk dari melintasi jalan pintas luar angkasa itu.