ELITE

Siti Nur Janah
Chapter #8

CATCH ME IF YOU CAN

"Target siap diburu."

OXY segera beranjak mengikuti jejak kebiruan yang muncul setelah ia mengaktifkan sistem perburuan. Jejak kebiruan inilah yang sebelumnya ia cari-cari bersama kedua rekan timnya. Sedikit terbesit sebuah pertanyaan tentang bagaimana kadal itu menyembunyikan jejak mereka. Ini sangat berbeda dari kadal-kadal yang pernah ia temui. Kadal-kadal bodoh itu biasanya terang-terangan meninggalkan jejak mereka. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor mengapa mereka dapat menemukan mereka dengan cepat.

"Aku menuju lokasimu," sahut Ron dari seberang sana.

Oxy sendiri melihat posisi Ron sedang menuju ke arahnya dari sistem pelacak. Sedangkan Xenon, ia tak melihat pergerakan pemuda itu menuju ke arahnya. Ah, persetan dengan Xenon. Dia pasti sedang melakukan sesuatu dan mungkin saja itu juga berkaitan dengan manusia kadal. Sekarang ia harus tetap fokus untuk mengikuti jejak si manusia kadal. Ini adalah kesempatan yang tak bisa ia lewatkan begitu saja. Ia harus segera menyelesaikan misi kali ini, dan mengakhiri perburuan yang hampir membuatnya gila.

Oxy melirik lingkungan sekitarnya yang telah sepi dan jauh dari kerusuhan yang ada. Dengan raut serius ia bergumam, "Aktifkan pembatas," yang mana setelah itu langsung disambut dengan kilau cahaya membentang menyelimuti seluruh wilayah Kota Jakarta.

Pembatas yang dimaksud oleh Oxy adalah dinding yang membuat mereka terpisah dan tak terlihat dari dunia luar. Hanya ada ia, rekan timnya, dan sang buronan. Pembatas hanya dapat dilihat oleh mereka, dan tak akan mengganggu aktivitas penduduk lokal. Untuk mengaktifkannya memang tidak sembarangan, beruntung Oxy dan Ron sudah menyebar beberapa chip untuk mengaktifkannya. Dengan teknologi ini, akan mempermudah mereka dalam melakukan pengejaran serta penyerangan terhadap manusia-manusia kadal itu tanpa perlu mendapat gangguan dari pihak luar, termasuk gangguan dari penduduk lokal.

"Ketemu." Senyum terpasang pada wajah Oxy begitu melihat si manusia kadal berlari di depannya

Manusia kadal dengan penampilan seperti massa demonstran itu tersenyum ke arah Oxy. Dengan jempol terarah ke bawah, kadal itu mengejek tindakan Oxy. Hal itu menyulut amarah Oxy yang memang sudah terpendam sejak beberapa hari terakhir. Ini memacu dirinya untuk mempercepat larinya, mengejar manusia kadal yang terus mengoloknya.

"Agen tak berguna," ucap kadal itu dan berhasil membuat Oxy meradang seketika.

Kadal itu menyadari bahwa Oxy telah terpancing emosi tertawa, lalu mencoba melompat ke arah gedung untuk melarikan diri. Namun, sebelum ia berhasil mendarat di atap gedung seseorang menendangnya. Alhasil, tubuhnya terhempas dan menghantam jalan aspal dengan keras. Menahan sakit, kadal itu berusaha bangkit bersiap untuk kabur lagi. Tapi niat itu pupus saat Oxy dan seseorang yang tadi menendangnya sudah berdiri sembari dengan tatapan marah dan jijik.

Ron, pria yang melayangkan tendangan kepada kadal itu mendekat lalu jongkok di dekat kadal itu, "Oh, ternyata kau. Cocos, buronan yang kabur dari penjara Yammama," ucapnya.

Manusia kadal itu tersenyum bangga saat namanya disebut. Perlahan, kulit manusia yang sejak tadi menjadi penyamarannya berubah bersisik. Ia mendekatkan diri ke arah Ron dengan tenang dan kepercayaan diri tinggi.

"Lama tidak berjumpa bukan? Apa kabar? Aku lupa bagaimana awal pertemuan kita, tapi yang jelas kalian langsung menyerangku, seperti tadi. Itu menyakitkan, kau tahu?" Kadal itu berbicara dengan nada yang dibuat-buat.

Sikap itu membuat Oxy mengeluarkan sumpah serapah, serta Ron memasang wajah datar. Setelahnya Ron segera berdiri dengan tangan di masukkan ke dalam saku. Oxy berganti posisi di mana kini ia yang duduk berhadapan dengan Cocos, si manusia kadal. Ia memasang raut serius dan berusaha meredam emosinya. Mulutnya ia jaga agar tak lanjut mengeluarkan sumpah serapah, sebab kini yang penting adalah mendapatkan informasi dari para manusia kadal mengenai rencana mereka ataupun komplotan lain.

"Kau, yang membuat pria sore tadi melakukan provokasi?" tanya Oxy.

"Kau menuduhku? Kau benar-benar jahat. Tapi memang benar. Aku yang menyuruhnya secara tidak langsung. Ha ha, wah aku tidak menyangka akan menjadi sebesar itu. Kau setuju? itu menyenangkan bukan? Aku lebih senang lagi mengetahui bahwa kalian tidak bisa menemukanku," ucap Cocos diiringi tawa dan itu membuat Oxy tidak senang.

Oxy langsung saja menghunus lightsaber miliknya dan mengayunkan senjata itu ke arah Cocos. Dengan kemampuan Lightsaber yang selalu berhasil mengatasi para kadal dalam sekali tebas, Oxy bergerak dengan percaya diri. Namun, kali ini berbeda. Oxy tidak bisa menganggap remeh manusia kadal yang ia hadapi kini. Lightsabernya tak berhasil membunuh manusia kadal itu. Ia dan Ron terkejut setengah mati melihat betapa cepatnya kadal itu menghindar. Ia dan Ron mencari kesana kemari.

"Mencariku?"

Lihat selengkapnya