ELOK BERDARAH

Mona Cim
Chapter #9

SUDUT PANDANG RIFKY

Saya coba ceritakan moment bersama Efan sebulan atau dua bulan yang lalu. Waktu itu Efan lagi musuhan sama Bagas. Edo juga sama menjauhi Efan karena Edo itu sepupuan sama Bagas. Saya yang memang akrab dengan Edo menjadi perantara komunikasi antara Edo maupun Efan. Jadi, waktu saya menginap di rumah Edo, kami mengobrol. Obrolan yang sering kami lakukan tentang Efan dan juga Bagas.

Edo membawa dua buah kopi susu ke hadapan Rifky yang duduk di hadapan televisi. Tak lupa Edo meraih beberapa toples makanan ringan di bawah meja. Rumah Edo sepi, orang tuanya sedang tidak ada di rumah. Biasanya Edo menyuruh teman-temannya untuk datang dan menginap. Hari ini, hanya Rifky yang bersedia untuk menginap.

"Coba aja Bagas nggak musuhan sama Efan, pasti Efan mau ke sini buat kumpul bareng," ujar Rifky memulai obrolan.

"Tapi kan Bagas juga nggak ada di sini, Rif. Si Efan nggak ada niatin ke sini," sahut Edo.

"Itu karena kamu kayak musuhin dia juga. Kamu ikut marah kah sama Efan perkara Bagas?" komentar Rifky sambil membuka toples berisi biskuit.

Edo merebahkan badannya sambil mengganti saluran televisi. "Ya gimana, Bagas sepupuku, Rif. Nggak enak juga aku temenan sama Efan sedangkan Bagas itu sepupuku," sahut Edo melayangkan pembelaan.

"Harusnya mau dia saudaramu atau sepupumu, kalau salah mah nggak usah dibela."

"Kamu enak, Rif, ngomong gitu. Bagas orangnya lain. Aku nggak mau terlibat sama teman-temannya," ujar Edo mengungkapkan fakta baru, membuat Rifky menoleh dengan tatapan penasaran.

"Teman-teman Bagas? Yang mana, Do?" tanya Rifky penasaran.

"Aku nggak berani bocorin, Rif. Intinya aku nggak mau cari gara-gara sama Bagas. Kamu bilang aja ke Efan kalau sebenernya aku nggak marah sama dia. Aku cuma ngikut Bagas aja," ungkap Edo. Ia menghentikan kegiatannya mencari saluran televisi begitu mendapatkan apa yang ia cari.

"Terserah deh. Intinya kamu harus tau, Do. Di sini yang salah bukan Efan. Efan nggak deketin Indah, tapi Indah yang deketin Efan. Aku sendiri saksinya. Indah sering ngajak Efan pulang bareng, nonton bareng, terus kerja kelompok. Indah yang keganjenan sudah tahu punya pacar," cerca Rifky merasa amat tak suka dengan kelakuan kekasihnya Bagas itu.

"Tapi kenapa nggak kamu sampaikan ke Bagas aja langsung?"

Lihat selengkapnya