ELOK BERDARAH

Mona Cim
Chapter #15

WAWANCARA EDO

Galam mengendarai motornya menuju alamat rumah teman Efan selanjutnya, yaitu Edo. Ini adalah wawancara ketiga yang ia lakukan pada teman-teman Efan. Malam sehabis maghrib, Galam berangkat untuk melakukan wawancara tersebut.

Sesampai di rumah berpagar hitam yang lumayan besar, Galam menghentikan motornya. Galam membandingkan alamat di catatannya dengan nomor rumah itu, akurat! Galam pun turun dari motornya, lalu memanggil pemilik rumah.

"Permisi!" lantang Galam menatap pintu rumah bercat abu-abu itu. 

"Permisi!" panggilan kedua yang Galam lakukan membuahkan hasil. Pintu tersebut dibuka oleh remaja perawakan tinggi dan sedikit berisi itu. 

Remaja bernama Edo itu lantas berjalan menghampiri Galam, lalu berdiri di dekat pagar.

"Mau cari siapa ya, Pak?" tanya Edo menatap penuh tanya.

"Benar ini kediaman Edo temannya Efan?"

Mendengar nama Efan membuat jantung remaja itu tiba-tiba berdebar kencang. Galam tersenyum simpul membalas tatapan gugup remaja itu.

"Boleh saya masuk? Hanya wawancara sedikit dan ini bukan maksud menuduh kamu sebagai pelaku." Galam lebih dulu menyakinkan Edo agar remaja itu mau menerimanya untuk masuk ke dalam rumah.

Edo pun mengangguk. "Baik, Pak," sahut Edo membukakan pagar rumah.

Keduanya pun masuk ke dalam rumah itu. Edo membawa Galam ke ruang tengah, lalu mempersilakannya untuk duduk. Edo turut mendudukan diri di sofa satunya.

"Kamu sendirian?" tanya Galam.

"Orang tua saya keluar kota," sahut Edo singkat.

Galam mengangguk paham. "Kalau gitu, kita kenalan dulu. Nama saya Galam adik sepupu dari ayahnya Efan," ucap Galam ramah sambil mengulurkan tangannya.

Edo menyambut uluran tangan itu. "Nama saya Edo, Pak," ucap Edo lagi-lagi menjawab dengan singkat.

Galam mengangguk sambil menelisik rumah tersebut, lalu tiba-tiba tatapannya memergoki Edo yang juga menatapnya. Buru-buru Edo mengalihkan tatapan itu.

"Edo, bisa kamu jelaskan kronologi kamu dan teman-temannya termasuk Efan jadi berkumpul sore itu di siring?" tanya Galam terdengar menuntut penjelasan dari pertanyaan tersebut.

"Kami sudah biasa kumpul sore di sana. Ya kayak biasa janjian dari sebelum pulang sekolah buat kumpul di tempat tongkrongan," jawab Edo seadanya.

Lihat selengkapnya