Elvaria Genesis

Shinmetsu Naoya
Chapter #1

[ PROLOG ]

"Woi bocah!! Kerja yang benar!!"


"Baik!!..."


Ditengah cuaca yang panas dan menyengat ini, aku harus melakukan pekerjaanku sebagai seorang konstruksi bangunan.


"Woi bocah!! Bawa semen ini ke lantai 4, cepat!!"


"Baik, Akan segera saya angkat..."


Aku yang berusia 17 tahun, melakukan pekerjaan berat disebuah proyek gedung besar dikota. Tentu saja ini tidak mudah bagiku, baik secara fisik maupun mental.


Tapi aku tidak punya pilihan lain, aku harus mencari uang untuk membayar utang keluarga, itu karna ayahku selalu menghabiskan uang hasil kerja ibuku untuk berj*di.


Ibuku selama ini berusaha keras membayarnya, dia bekerja dari pagi sampai tengah malam, untuk membayar utang yang disebabkan oleh ayahku.


Sekarang aku juga harus bekerja keras untuk membantu ibuku membayar utang keluarga!!...


"Whopp... Berat juga semen ini. Baiklah sekarang aku harus membawanya ke lantai 4 menaiki tangga diseberang gedung"


Aku meletakkan semen itu diatas pundakku, lalu berjalan perlahan menaiki tangga yang curam ini.


"Whoah... Hampir saja aku terpeleset. Fiuhh... Untungnya masih bisa selamat"


Aku menata kembali semen itu, dan lebih memperhatikan langkahku.


Tibanya aku dilantai ke-4 , aku meletakkan semen itu ditempat yang diperintahkan oleh senior.


"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu ya"


"Tunggu bocah..."


"Iyaa? Apakah ada yang bisa saya lakukan?"


"Apa kau kenal wanita bernama Takahara Rin?"


Degg...


Ehh, kenapa dia bisa mengenal nama itu? Aku bahkan tidak pernah meyebutkan nama keluargaku.



"Takahara Rin?... I-itu nama ibu saya, bagaimana anda bisa mengetahuinya?"


"Sudah kuduga!! Wajah kalian sangat mirip hahaha... Hei bocah kau tau? wanita bernama Takahara Rin itu..."


Dia mendekat kearah ku dan membisikan tepat ditelingaku—


"Dia adalah, wanita yang menghiburku kemarin!!"


"Ehh..."


Tubuhku merinding mendengar perkataannya, ...hembusan angin dari luar terasa sangat dingin dileherku... Bohong kan? aku tidak percaya dengan apa yang dia katakan.


"Hmm? Kenapa kau diam saja? Apa kau tidak percaya?"


"Baiklah, akan kutunjukkan foto saat Aku bermain dengannya"


...Memperlihatkan fotonya, Memutar audio saat melakukannya, dan menunjukkan video mereka berdua yang sedang—


Degg!! Degg!! Degg!!


...Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat didepan mataku... Mana mungkin aku bisa percaya!?


Tapi... Jika sudah ada bukti jelas seperti itu, mana mungkin aku bisa tidak percaya?...

Lihat selengkapnya