Emas dan Berlian

Kuni 'Umdatun Nasikah
Chapter #14

Dua Perhiasan

🥀🥀🥀

Nurmaya berseru senang. Mengagumi suasana sekitar rumah Kala yang teduh. Tanah yang berumput dan penuh daun-daun berjatuhan membuat sekeliling terasa menyejukkan. Anginnya juga semilir, menggoyang-goyangkan bunga anggrek ungu yang baru mekar kemarin sore. Dia menghitung sukulen yang tergantung di teras—ada delapan pot dan tumbuh subur.

“Halaman segini luasnya siapa yang nyapu, La?”

“Jadwal dong. Kalau Onni masak, berarti aku. Sebaliknya, deh. Hari ini Onni yang masak. Tapi, aku nyapunya ntar sore,” jawab Kala seraya melepas sepatu dan kaus kakinya. Dia membawanya ke dalam.

“Ayo, Ya. Jangan bengong di situ.”

“Di sini kok enak,” jawab Nurmaya yang tengah mendongak.

Matanya mengedar. Mencari letak sapu dan cikrak. Keduanya teronggok di sebelah pintu bagasi. Dia mengambilnya, lalu menyapukan halaman tanpa sepengetahuan Kala.

Namun, Kala langsung berseru dari dalam. Mencegah. Dia merebut sapu itu, lalu meletakkannya di tempat semula.

“Belum solat, kan? Solat dulu, ah. Kamu jadi imamnya.”

“Nggak mau kalau jadi imamnya. Kamu yang punya rumah.”

“Kamu yang lebih pinter, Ya. Udah ayo! Disuruh masuk sama Onni.”

“Onni-mu ngapain?” Nurmaya menurut. Membiarkan tangannya ditarik Kala.

“Melukis. Pulang dari sekolah jam setengah satu tadi. Solat langsung ngerjain pesenan. Pre order max empat belas hari. Jadi harus cepet-cepet dikerjain karena kalau pas pesenan tiga gitu lumayan.” Kala mendudukkan Nurmaya di kursi sofa model lawas. Menyuruhnya agar tidak ke mana-mana.

“Katanya solat?”

“Iya, Ya, bentar. Kita makan siang dulu,” jawab Kala sembari berlalu ke dapur.

Vey berceletuk, “La, buatin telur goreng. Lauk kita tadi pagi habis. Dua aja. Aku sudah makan tadi di warung.”

“Oke.”

Kala kembali ke ruang tamu.

“Ya, salat dulu aja, ya. Aku mau bikin omelette bentar. Aku ternyata mens.”

“Oooh, iya.” Nurmaya bangkit. Mengikuti arah langkah Kala.

Kala menunjuk pintu dekat wastafel. Dia menyuruh Nurmaya ke sana, memakai sandal jepit miliknya, dan menyuruh Nurmaya menyalakan tombol sanyo yang menggantung di sebelah pintu kamar mandi jika air di bak habis.

Lihat selengkapnya